Operasi Otak Diego Maradona, Istirahat Total 48 Jam
Legenda sepak bola dunia Diego Maradona usai menjalani operasi otak di Buenos Aires, Argentina, Selasa 3 November 2020 waktu setempat. Maradona menjalani operasi di Klinik Olivos, La Plata, Buenos Aires. Dokter mendiagnosis pembekuan darah di bagian otak atau hematoma subdural.
Dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, mendiagnosa penyebab pembekuan darah yang dialami pasiennya kemungkinan besar karena kecelakaan. Namun, Maradona tak mengingat kejadian tersebut.
Salah satu pemain terbaik di dunia tersebut harus beristirahat total setidaknya selama 48 jam. Maradona didampingi putri dan kerabatnya di klinik tersebut.
Dua dari lima anak Maradona pun menginformasikan hasil operasi ayahnya di media sosial. "Sekarang hidup terasa ringan," tulis Jana seperti dikutip dari Daily Mail.
Tak lama kemudian, anak Maradona lainnya, Dalma juga mengunggah pesan, "Saya baru saja keluar dari klinik dan hanya ingin berterima kasih kepada semua orang atas cinta terus-menerus untuk ayah dan keluarga kami. Terima kasih kepada semua orang yang mendoakannya!"
Pemain yang ikut andil mengantar timnas Argentina juara Piala Dunia 1986 itu sempat menderita anemia dan dehidrasi sebelum akhirnya naik meja operasi. Sementara sumber lainnya menyebut pembekuan darah di otak dialami Maradona karena kehidupan masa lalu yang dekat dengan narkoba serta alkohol.
Manajer Diego Maradona, Stefano Ceci, menjelaskan pria 60 tahun itu dilarikan ke rumah sakit Ipensa di Kota La Plata, Argentina, pada Senin 2 November 2020 waktu setempat. Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, mantan pemain Napoli dan Boca Juniors itu kemudian diketahui mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma. Dengan kondisi itu, Maradona pun dipindahkan ke Klinik Olivos untuk menjalani operasi pada otaknya.
Menurut Stefano Ceci, Maradona kemungkinan tidak sengaja membenturkan kepalanya setelah mengonsumsi obat untuk mengatasi insomnia yang dia alami. "Dia pasti telah membenturkan kepalanya dan tidak menyadari itu. Itu bisa terjadi setelah dia meminum obat untuk insomnia," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Stefano Ceci, Maradona sempat dilanda depresi karena terisolasi selama pandemi virus corona. "Dia sangat menurun dalam beberapa hari terakhir. Dia sangat tertekan dan anemia memperburuk kondisinya," tutur Ceci.
"Dia telah terkunci di rumah selama berbulan-bulan dengan hanya ditemani seorang koki dan seorang pembantu. Dia bahkan belum bertemu keluarganya sejak awal pandemi," sambung dia.
Advertisement