Oknum Guru Pernah Cabuli Muridnya Kok Dijadikan Kepala Sekolah
Seorang oknum guru di Kendari pada tahun 2017 lalu melakukan perbuatan cabul terhadap muridnya, di SMA Negeri 9 Kendari, Sulawesi Tenggara. Tapi kini justru AS diangkat jadi kepala sekolah.
Maka para alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni (IKA) SMA Negeri 9 Kendari, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Sultra, kenapa kok guru tersebut tidak dihukum, tapi malah diangkat jadi kepala sekolah.
Riqar Manaba, koordinator aksi unjuk rasa para alumni memprotes kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.
"AS terbukti melakukan kejahatan asusila kepada siswanya pada 2017 lalu, tapi kenapa Dikbud Sultra malah melantiknya menjadi Kepala Sekolah," katanya kepada wartawan di tengah aksi.
Kasus dugaan asusila itu, lanjut Riqar, sudah dikuatkan oleh pernyataan AS, melalui beberapa media.
Kadikbud Sultra, Asrun Lio didampingi Kabid SMA, La Samaun, berjanji akan mengganti kepala sekolah yang bersangkutan, jika terbukti atas sangkaan yang dilontarkan melalui hukum formil atau pihak yang berwenang, dalam hal ini aparat penegak hukum.
"Kalau ada hasil dari laporan polisi tersebut dinyatakan bersalah, maka hari itu juga kita ganti," janjinya.
Kepada para alumni Asrun Lio mengaku tidak menutup mata atau berniat membela bawahan yang melakukan kesalahan maupun terbukti melakukan pelanggaran hukum. Namun semuanya harus melalui proses hukum, agar dirinya tidak sewenang-wenang dalam menyikapi informasi yang berkembang terkait bawahan yang diduga melakukan pelanggaran.
"Bukti-bukti yang diberikan massa aksi ini akan kita pelajari dulu. Tidak ada proses yang tidak terselesaikan. Ini semua bisa diselesaikan," terang Asrun seraya menambahkan bahwa selama dirinya memimpin Dikbud kurang dari setahun, tidak ada proses yang tidak transparan yang dilakukan di jajarannya.
Kata Asrun, bila ada bukti-bukti memenuhi syarat berupa aduan maka tentu akan pertimbangkan lagi.
"Yang pasti bahwa, kami akan sampaikan ke publik. Sebab selama ini Dikbud Sultra tidak akan menyembunyikan bila saja ada oknum terlibat kejahatan pasti akan diberikan sanksi kepada yang bersangkutan," tegas Asrun yang juga Ketua Ikatan Alumni Bahasa Inggris Universitas Haluoleo (UHO) Kendari itu. (ant)
Advertisement