Onih Agah Sanggau Diajak Jenita Janet Goyang Dua Jari
Onih Agah Sanggau! Begitulah sapaan yang dilontarkan penyanyi dangdut Jenita Janet saat menghibur masyarakat Sanggau, 5 September malam. Tepatnya dalam event The Paradje Festival di Area Keraton Surya Negara, Sanggau, Kalimantan Barat.
Oni agah adalah cara masyarakat Sanggau mengucapkan kalimat ‘apa kabar’. Pendekatan ala Jenita Janet terbukti ampuh. Ribuan penonton yang hadir langsung menyambut dengan sangat antusias.
Jenita Janet yang tampil pada malam pertama The Paradje Festival, tampil sangat atraktif. Pengunjung pun sukses diajaknya bergoyang bersama. Penampilan Jenita Janet dihadiri tidak kurang dari 10.000 pengunjung. Mereka tampak mengular memadati dua akses jalan sebagai pintu masuk utama menuju venue. Tua, muda, hingga anak-anak membaur bersama berbagi kegembiraan.
“Dari atas panggung, saya mengamati karakter dari pengunjung di sini. Mereka ini memang luar biasa. Sangat atraktif dan komunikatif. Lebih penting lagi, mereka ternyata tetap bersikap santun dan tertib hingga akhir show,” ungkap Jenita Janet usai pertunjukan.
Jenita Janet naik ke panggung sekitar pukul 20.30 WIB. Artis kelahiran 1 Juli 1987 ini, menggebrak dengan 9 lagu hits. Adrenalin pengunjung dinaikan melalui 3 lagu sekaligus. Ada lagu Goyang Dua Jari, Meraih Bintang, dan Goyang Dumang. Para pengunjung meresponnya dengan berjingrak dan ikut bergoyang.
“Saya dua kali ke sini. Sekarang ada di sini bersama Wonderful Indonesia. Berada di lingkungan keraton tentu luar biasa. Saya berharap masyarakat di sini selalu sehat dan sejahtera selalu,” ujar Jenita dengan antusias.
Perlakuan istimewa memang diberikan Jenita Janet. Pemilik nama lengkap Jeni Juliana ini memberikan pengunjung kesempatan me-request lagu. Ada beragam permintaan lagu yang diminta pengunjung dan permintaan tersebut pun direspon. Salah satunya dengan membawakan lagu Lagi Syantik yang sedang hits.
Kegembiraan malam pertama The Paradje Festival semakin lengkap dengan lagu Sayang. Respons positif terus diberikan pengunjung. Selain berjoged, mereka terus merekam berbagai momen melalui kamera handpone masing-masing. Sebelum break 3 menit, Jenita Janet pun membawakan hits miliknya Direject yang dirilis 2013 silam.
“Energi pengunjung ini luar biasa. Tidak ada habis-habisnya. Mereka ini memang luar biasa,” puji Jenita.
Tensi pertunjukan pun tetap meninggi. Sebab, Jenita Janet juga membawakan lagu Jaran Goyang. Show Jenita Janet pun ditutup dengan lagu Jaran Goyang dan Goyang Nasi Padang.
“Pertunjukan malam ini sangat luar biasa. Pengunjung yang datang sangat banyak. Selain venue, jumlah pengunjung yang tertahan di jalan masuk juga sangat banyak. Show malam pertama Paradje Festival ini sukses,” Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sanggau Eddy Santana.
Salah satu hal yang menarik dari perform Jenita Janet, adalah kehadiran Bupati Sanggau Paolus Hadi, yang menyumbangkan satu lagu. Show ini juga turut dinikmati Pangiran Brunei Darussalam seperti Mohammad Idriskhan, Abdul Hamidkhan, Sulaiman, dan Azias. Pangiran Serawak, Malaysia, terdiri Osman A. Tahir bersama istri Fatimah H. Bungsu dan Nurul Quratnaini H. Idris.
Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni menjelaskan, show Jenita Janet luar biasa hingga mampu menarik massa besar.
“Show ini bagus dan fans Jenita Janet memang kuat di Sanggau. Yang jelas, kami gembira karena event ini bisa menarik massa dalam jumlah besar. Kami selalu berharap ada value yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” tutur Sumarni.
Memiliki pesona kuat, rangkaian The Paradje Festival mampu memberikan manfaat secara ekonomi. Hal ini terlihat dari pengelolaan parkir yang besar. Misalnya penjualan tiket parkir. Penjualam tiket sepeda motor mencapai 4.800 lembar. Untuk mobil jumlahnya mencapai 700 lembar tiket. Jumlah perputaran uang juga kencang untuk kuliner dan transaksi lain.
“Dengan pergerakan pengunjung besar, otomatis aktivitas perekonomian berjalan. Ada spending uang yang dilakukan pengunjung. Selain kuliner, di sekitar venue juga banyak stand busana, kerajinan, juga mainan. Kondisi ini positif bagi masyarakat. Ada inkam besar yang mereka dapatkan,” tegas Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.
Suksesnya rangkaian pembukaan The Paradje Festival mendapat apresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Digelar 5-8 September 2018, festival ke-10 ini mampu menarik massa besar hingga mampu menambah inkam masyarakat.
“Memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat tentu sangat bagus. Sebab, tujuan dari berbagai event yang digelar memang untuk mensejahterakan masyarakat,” tutupnya. (*)