Omset Pedagang Kantin Sekolah di Sidoarjo Turun akibat Makan Bergizi Gratis
Tak semua masyarakat menyambut baik program makan bergizi gratis untuk pelajar. Ada beberapa pihak yang omsetnya turun akibat program yang baru saja diujicobakan oleh pemerintah pusat. Misalnya kantin sekolah atau pedagang kecil yang biasanya menjual jajanan di lingkungan sekolah.
Endang, salah satu pedagang di kantin SDN Larangan mengatakan, omset hariannya menurun sejak ada program makan bergizi gratis dari pemerintah. “Anak-anak yang beli nasi jadi berkurang, bahkan tidak ada yang beli sama sekali. Hanya es (minuman) saja yang laris terjual,” ucap Endang saat ditemui Ngopibareng.id, Selasa 7 Januari 2025.
Endang menceritakan sudah 10 tahun berjualan di kantin SDN Larangan. Biasanya dalam sehari, ia mendapat keuntungan Rp 150 hingga 200 ribu, namun setelah program makan bergizi gratis diuji coba, kini omsetnya menurun sekitar 70 persen.
Di kantin endang menjual berbagai macam jajanan, mulai dari makanan ringan seperti jamur krispi, kentang goreng, minuman, hingga makanan utama (nasi). Nasi yang dijual Endang pun bermacam, ada nasi ayam geprek, nasi soto, dan mie atau pasta. Endang menjualnya sesuai harga pelajar.
“Yang saya jual di sini mulai harga seribu rupiah hingga paling mahal Rp 5 ribu. Itu nasi ayam geprek 5 ribuan, selalu jadi favorit anak-anak tapi hari ini gak laku,” imbuhnya.
Endang berharap pemerintah juga memikirkan nasib pedagang kecil di kantin sekolah, agar tetap bisa berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Misalnya program makan bergizi gratisnya di jadwal seminggu berapa kali, gak harus setiap hari. Jadi kami punya kesempatan untuk jualan,” harapannya.
Ia juga berharap agar pedagang kantin seperti dirinya juga dilibatkan, agar kebutuhan ekonomi sehari-hari tetap bisa tercukupi.
Advertisement