Tujuan Tercapai, Massa Tolak Omnibus Law Tinggalkan Tugu Pahlawan
Massa aksi Gerakan Omnibus Law (Getol) Jatim, mengurungkan niat untuk menginap di lokasi demonstrasi, yakni di depan Tugu Pahlawan, Surabaya. Mereka beralasan jika saat ini, DPR RI urung membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut. Aksi pun dibubarkan setelah mengetahui tujuan mereka tercapai.
Koordinator aksi, Donny Arianto mengatakan bahwa DPR RI dan pemerintah pusat, untuk sementara waktu tak membahas RUU Omnibus Law. “Berhubung, kami ada komunikasi dengan teman-teman di DPR RI, bahwa hari ini tidak ada pembahasan terkait tentang Omnibus Law. Mereka (DPR RI) hanya rapat tentang rencana lain,” kata Donny, seusai melakukan aksi, Kamis, 16 Juli 2020.
Oleh sebab itu, kata Donny, ribuan massa aksi yang telah memadati depan Tugu Pahlawan, Surabaya, sejak pukul 14.00 tersebut, batal menginap di lokasi. Karena memang tujuannya telah tercapai. “Memang target kami (hanya membatalkan), tanggal 14,15,16 itu kan ada pembahasan (Omnibus Law). (Dan) memang dalam (rencana) aksi, kalau ada pembahasan kami akan menginap,” ungkapnya.
Maka demikian, dia pun mengungkapkan, jika untuk sementara waktu Getol Jatim masih menunggu kabar selanjutnya. Yakni perihal ada atau tidaknya pembahasan RUU Omnibus Law oleh DPR RI. “Rencana terdekat kami menunggu informasi dari DPR RI terkait pembahasan. Biasanya mereka itu satu minggu sebelumnya pasti kasih tahu. Kami rapatkan dan bikin aksi (lagi),” jelasnya.
Namun, lanjut Donny, jika RUU Omnibus Law tetap dibahas oleh DPR RI atau pemerintah pusat, Getol Jatim berencana akan kembali melakukan aksi hingga rencana pengesahan benar-benar dibatalkan. “Selama berkaitan dengan Omnibus Law, kami akan mengawal. Kalau hari ini kami balik (pulang) dan nggak menginap, karena (memang) nggak ada pembahasan,” ucapnya.
Sebelumnya, juru bicara Getol, Habibus Shalihi mengatakan jika pihaknya akan melakukan aksi menginap di depan Tugu Pahlawan, Surabaya. Hal itu bakal dilakukan jika DPR RI dan pemerintah tetap melakukan pembahasan pada hari ini.
“Kalau masih dibahas, kami akan melakukan aksi menginap. Ini kami tidak mau ditunda, kami maunya dibatalkan, jadi tidak ada lagi pembahasan,” tutupnya.