Omicron Masuk Jatim, Pemkot Malang Perkuat Deteksi di RT/RW
Penyebaran Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Provinsi Jawa Timur (Jatim) tepatnya di Kota Surabaya pada 2 Januari 2022, lalu. Hasil tracing warga yang terinfeksi Omicron tersebut selepas pergi pelesiran ke Bali.
Sudah masuknya varian Omicron di Jatim, mulai diantisipasi penyebarannya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan memperkuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di tingkatan RT dan RW.
"Kami sudah mengumpulkan camat, lurah hingga RT/RW. Bahwa kami mewaspadai, kami perkuat deteksi di tingkat RT/RW," ujarnya pada Selasa 4 Januari 2021.
Jika ada warga yang mengeluh sakit atau mengidap gejala Covid-19, pihak RT/RW bisa segera melakukan testing kepada yang bersangkutan.
"Masuknya Omicron ini tetap kami waspadai tapi semuanya tidak boleh sampai cemas," katanya.
Selain mempersiapkan tindakan preventif ujar Sutiaji, pihaknya juga sudah menyiapkan langkah-langkah kuratif seperti penyediaan bed di sejumlah isolasi terpusat (isoter).
"Kami juga sudah menyiapkan sejumlah bed di isoter yang kami miliki. Sanggar Kesenian Budaya 26 bed, Rusunawa Kedungkandang 60 bed, Gedung VEDC 56 bed," ujarnya.
Saat ini, kata Sutiaji, kasus sebanyak empat pasien Covid-19 di Kota Malang tidak ada yang terinfeksi oleh varian Omicron. "Hingga saat ini hasil tesnya tidak ada yang terkena Omicron," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif mengatakan bahwa untuk mendeteksi seseorang terinfeksi Omicron ada beberapa tahapan testing yang harus dilalui mulai dari tingkat CT value hingga pemeriksaan Whole Genome Squencing (WGS).
"Untuk mendeteksi Omicron itu, pertama PCR-nya positif dengan CT value kurang dari 15," ujarnya.
Langkah kedua, melakukan pemeriksaan WGS terhadap virus tersebut untuk untuk mendapatkan cetak biru genetik virus, identifikasi mutasi baru , pelacakan asal virus, dan pencegahan penularan virus.
"Lalu yang ketiga dari riwayat perjalanan seseorang yang terindikasi terinfeksi (Omicron)," kata Husnul Mu'arif.
Advertisement