Omicron, Dokter Paru Minta Pasien Gejala Flu Cek Antigen
Kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak selama sepekan terakhir. Kasus baru bahkan mencapai 9 ribu, pada Jumat 28 Januari lalu. Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pun mengimbau agar pasien yang mengalami gejala flu namun disertai sakit tenggorokan, agar menjalani tes antigen atau PCR.
Gejala Omicron Mirip Flu
Ketua Pokja Infeksi PDPI Erlina Burhan menyebut jika gejala Covid-19 varian Omicron menyerupai dengan gejala flu. Namun, pada Omicron, pasien yang mengalami flu juga akan merasakan sakit pada tenggorokan. Ia melanjutkkan, sebagian besar pasiennya yang positif Covid-19 dengan gejala tersebut bisa dipastikan terpapar Omicron.
"Nah biasanya pasien yang flu terutama yang nyeri tenggorokan, saya sarankan untuk pemeriksaan PCR dan terbukti positif dan biasanya ini yang Omicron," kata Erlina, dikutip dari cnnindonesia.com, pada Sabtu 29 Januari 2022.
Menurutnya, gejala sakit tenggorokan ini khas dialami oleh penderita Covid-19. Sebab pengidap flu biasa jarang sekali merasakan sakit tenggorokan. Selain itu, pasien Omicron juga merasakan gejala nyeri kepala dan badan lemas. Ia juga menyebut jika tak semua pasiennya yang positif Covid-19 mengalami demam.
Omicron Mudah Menular
Kondisi gejala yang menyerupai flu sering kali membuat penderita membiarkan dan tidak melakukan tes antigen atau PCR.
Akibatnya, warga yang terpapar Covid-19 varian Omicron, tidak mengetahui kondisinya dan menularkannya pada warga yang lain. "Bisa jadi dari masyarakat itu lebih banyak lagi (kasus positif), tapi masyarakat menganggapnya flu biasa," katanya.
Bila tidak memungkinkan untuk tes antigen atau PCR, ia meminta agar penderita dengan gejala tersebut, berupaya menerapkan isolasi mandiri, dengan menjaga jarak dengan orang terdekat serta menerapkan prokes ketat agar tidak menularkan virusnya.
Waspada dan antisipasi penting, sebab varian Omicron memiliki kemampuan menular jauh lebih tinggi dibanding Delta. "Salah satu karakteristik dari omicron ini adalah daya tularnya yang sangat lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya," imbuhnya.
Advertisement