Olimpiade Tokyo Ditunda, Persiapan Atlet Indonesia kian Matang
Sinyal kuat kesiapan Pemerintah Jepang menggelar event olahraga terbesar dunia, Olimpiade Tokyo 2021 disampikan Perdana Menteri (PM) Jepang Suga Yoshihide saat menghadiri Konferensi G7 secara virtual. Inilah kali pertama ia mengikuti pertemuan pemimpin tujuh negera industri di dunia.
Kepada para pemimpin G7, Suga menyampaikan tekadnya untuk mengadakan Olimpiade Tokyo dan Para Olimpiade pada musim panas ini. PM yang baru memimpin Jepang September lalu itu memastikan siap mengatasi pandemi Corona.
"Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo bisa menjadi bukti bahwa umat manusia telah mengatasi virus corona," kata Suga di depan para pemimpin negara-negara industri tersebut.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, dan panitia lokal memastikan Olimpiade Tokyo akan digelar 23 Juli sampai 8 Agustus 2021. Rencana semula Olimpiade berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengajak semua pihak terutama para atlet dan penggurus cabang olahraga untuk mengambil hikmah atau pelajaran penting dari penundaan Olimpiade 2020 Tokyo.
"Penundaan Olimpiade ini, setidaknya membuat persiapan para atlet Indonesia lebih dimatangkan dalam rangka menghadapi pesta akbar olahraga dunia empat tahunan," ujar Ketua Panitia Pelaksana Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 (INAPGOC) ini.
“Insya Allah, dengan persiapan lebih dimatangkan, maka hasilnya untuk mengoleksi emas demi prestasi dapat lebih baik di Olimpiade, mendatang, 2021," harapan putra Oesman Sapta Odang dan Serviati Odang ini.