Olimpiade Tokyo Batal atau Lanjut, Gak Ada Solusinya
Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) kemarin menegaskan bahwa tidak ada solusi ideal terkait Olimpiade Tokyo 2020, ketika pandemi COVID-19 menghantam semua sektor.
"Ini merupakan situasi luar biasa yang menuntut solusi-solusi luar biasa. IOC berkomitmen untuk menemukan solusi dengan dampak negatif paling kecil untuk para atlet, sambil melindungi integritas kompetisi dan kesehatan para atlet," kata juru bicara IOC seperti dikutip AFP.
"Tidak akan ada solusi ideal pada situasi ini, dan inilah mengapa kami memperhitungkan tanggung jawab dan solidaritas para atlet," tambahnya.
Sebelumnya dua atlet pemenang medali emas Olimpiade Katerina Stefanidi dan Katarina Johnson-Thompson mengkritik sikap IOC yang berencana tetap menyelenggarakan Olimpiade 2020 sesuai jadwal semula.
Pemenang medali emas cabang lompat galah Stefanidi menyatakan kecewa karena IOC tidak memiliki rencana alternatif untuk Olimpiade dengan adanya masalah pandemi corona.
Sedangkan Johnson-Thompson merasa dirinya berada dalam tekanan untuk terus berlatih, padahal situasi terkini jauh dari ideal.
Sebelumnya, Presiden Komite Olimpiade Spanyol (COE) Alejandro Blanco mengaku cenderung ingin agar Olimpiade Tokyo 2020 ditunda demi menjaga kualitas kompetisi yang mungkin terganggu di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia.
Pandemi tersebut, kata Blanco, cukup menghambat atlet Spanyol melakoni sesi latihan secara normal, mengingat negara itu saat ini juga tengah melakukan penguncian menyeluruh ataulockdown untuk mencegah memburuknya persebaran COVID-19.
Blanco melontarkan komentar yang bertolak belakang dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyatakan berkomitmen penuh agar Olimpiade Tokyo tetap digelar 24 Juli s.d. 9 Agustus nanti dan sebaiknya tidak ada keputusan drastis terkait pesta olahraga tersebut. (ant/rtr)