Olimpiade Paris, Palestina Berangkatkan 8 Atlet di Tengah Gempuran Israel
Palestina memberangkatkan delapan atlet di Olimpiade Paris 2024. Di tengah gempuran Israel yang tak berhenti menyerang warga sipil di Gaza.
Delapan atlet tersebut di antaranya Taekwondo, Tinju, Renang, dan Menembak. Palestina yang belum diakui oleh Prancis dan berstatus sebagai pengamat di keanggotaan PBB, harus melalui play off.
Palestina akan bersaing mencari medali bersama seratusan negara lain sejak Jumat 26 Juli 2024 hingga Agustus nanti. Dalam sejarah Olimpiade, hanya ada 27 atlet Palestina yang sempat berlaga di kompetisi terakbar dunia itu.
Jumlah itu mengikuti diakuinya Komite Olimpiade Palestina oleh Komite Olimpiade Internasional sejak 1995, dikutip dari New Arab, Jumat 26 Juli 2024.
Omar Ismail, atlet Taekwondo Palestina, gembira bisa mewakili negara kelahirannya di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi. Sebelumnya pemegang kenegaraan ganda dengan Yordania itu mendapat kabar jika ia tak bisa pergi sebagai wakil Palestina. Namun timnya berhasil mencari jalan berangkat ke Paris dengan membawa nama Palestina. "Ketika kita berkompetisi untuk negara kita, rasanya berbeda. Bersemangat untuk memperjuangkan negara kita," katanya dikutip dari CNN, Jumat 26 Juli 2024.
Tahun ini, delegasi Palestina berangkat di tengah gempuran Israel di Gaza. Sedikitnya 39 ribu jiwa tewas sejak 7 Oktober 2023. Sedangkan Israel memberangkatkan 88 atlet di tengah kecaman internasional. Komisi Olimpiade Palestina melayangkan protes dan permintaan boikot atas kepesertaan Israel di Olimpiade Paris.
Kecaman dunia internasional juga diberikan atas turut berlaganya di kejuaraan olah raga sejagat itu.