Olimpiade Paris, Larangan Atlet Pakai Hijab hingga Seruan Boikot Israel
Olimpiade Paris 2024 berlangsung mulai 26 Juli hingga 11 Agustus. Sejumlah topik kontroversial muncul. Di antaranya larangan memakai hijab untuk atlet Prancis, hingga seruan boikot delegasi dari Israel.
Larangan Hijab
Prancis mengeluarkan larangan menggunakan hijab bagi atletnya yang akan turun di Olimpiade Paris. Aturan itu diumumkan Menteri Olahraga Prancis Amelia Oudea-Castera pada September tahun lalu. Alasannya, untuk menghargai prinsip sekularisme dan menjamin "netralitas absolut di ruang publik," dikutip dari Al Jazeera.
Aturan ini memantik kecaman. Sebab Prancis meski Muslim menjadi penduduk minoritas, Prancis menjadi satu-satunya negara di Eropa, yang melarang atletnya berhijab.
Namun, larangan Prancis tidak berlaku bagi peserta dari negara lain. Sebab Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberikan konfirmasi jika para atlet bebas menggunakan hijab. "Tidak ada larangan untuk mengenakan hijab atau atribut keagamaan lainnya," kata juru bicara IOC.
Boikot Israel
Olimpiade Paris juga diwarnai permintaan untuk memboikot Israel. Seruan boikot Israel disampaikan pada IOC. Seruan ini muncul di tengah serangan Israel yang banyak ditujukan pada warga sipil di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.
Meski seruan boikot itu diabaikan oleh IOC. "Tidak ada pertanyaan tentang itu (partisipasi Israel)," kata Presiden IOC Thomas Bach, pada Maret lalu. Pernyataan itu disampaikan untuk menjawab respons IOC atas permintaan boikot Israel.
Advertisement