Olahan Ikan Sidat Banyuwangi Tembus Pasar Jepang
Komoditas olahan ikan sidat Banyuwangi menembus pasar mancanegara, salah satunya adalah Jepang. Ekspor olahan ikan Sidat ini dilepas Dirjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Perdana, dan Bupati Abdullah Azwar Anas.
"Hari ini melakukan ekspor berupa komoditas olahan sidat kurang lebih nilainya Rp13,5 miliar. Tapi ada juga ekspor ke Timor Leste berupa pakan ikan senilai Rp300 juta," kata Agus Suherman usai melepas ekspor perdana tahun 2020 ini.
Ekspor ini diberangkatkan dari pabrik yang ada di Banyuwangi, Senin, 13 Januari 2020. Banyuwangi dipilih karena Bumi Blambangan ini merupakan tempat investasi tertinggi perusahaan ini.
Agus Suherman menyebut tahun 2020 ini Kementerian Kelautan memiliki target ekspor untuk sebesar Rp6,47 miliar dolar AS. Target ini bukan hanya produk budidaya tapi semua produk perikanan secara nasional. Indonesia memiliki komoditas ekspor seperti udang, tuna. Air tawar seperti nila dan juga sidat.
"Kalau sidat pasar terbesar di Jepang. Banyuwangi tempat yang sangat bagus untuk perkembangan sidat di pembudidayaannya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardana, menyatakan dari segi kualitas sidat masuk pasar Jepang itu kualitasnya sangat baik. Berikutnya, tata cara pengolahan menjadi makanan Jepang mempunyai standar yang sangat tinggi, bahkan paling tinggi di dunia.
"Sehingga kalau sudah bisa masuk ke Jepang, kita bisa masuk ke negara manapun di dunia. Ini suatu pencapaian yang luar biasa," tegasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, ikan sidat merupakan jenis makanan premium. Dia bersyukur Banyuwangi bisa memproduksi ikan sidat dengan kualitas tinggi.
"Artinya airnya bagus, sistem pengembangbiakannya bagus, ekosistemnya juga bagus. Karena sidat ini tidak bisa hidup di semua tempat," tegasnya
Head of Aquaculture Division Japfa Group, Ardi Budiono, menyatakan ekspor ini merupakan bentuk konsistensi perusahaan dalam mendukung ekspor di berbagai komoditas. Dimana awal tahun ini perusahaan ini kembali mengawalinya dengan mengekspor produk budidaya perikanan.
"Hal ini merupakan upaya mendukung pemerintah meningkatkan devisa negara. Sampai dengan saat ini berbagai produk olahan perikanan telah dipasarkan ke 14 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Asia," katanya.