Okupansi Hotel di Kota Malang Tercatat Menurun 85 Persen
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mencatat, selama pandemi Covid-19 ini okupansi hotel di Kota Malang mengalami penurunan sebesar 85 persen.
"Dari data sebelum lebaran dan setelah lebaran saja, lebih bagus sebelum lebaran. Jadi okupansi selama lebaran hanya 10 persen," ujar Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Made Wahyuni, pada Minggu 30 Mei 2021.
Untuk meningkatkan okupansi hotel di Kota Malang, lanjut Ida, perlu untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan perkantoran seperti meeting, seminar dan lain sebagainya. "Melihat kondisi saat ini (pandemi Covid-19), dari sektor pariwisata yang bisa diangkat ya kegiatan yang nuansa meeting. Seperti kegiatan yang dilakukan di hotel-hotel. Terutama kuliner di sore hari itu banyak yang memakai jasa untuk makan di Kota Malang," katanya.
Penurunan tersebut, lanjut Ida, selain disebabkan oleh faktor pandemi Covid-19 juga karena adanya beberapa destinasi wisata yang tutup yaitu Kampung Tematik. Penutupan wisata ini dilakukan pihak pengelola karena untuk mencegah keluarga dan warga sekitar tertular Covid-19.
"Memang tidak berharap banyak untuk adanya kunjungan ke sana (Kampung Tematik). Tapi yang penting bagi kami memaksimalkan seni di kampung itu yang notabene mereka yang paling memahami," ujarnya.
Salah satu instrumen untuk bisa memulihkan pariwisata di Kota Malang, yakni vaksinasi Covid-19 ke sejumlah pelaku wisata. Melalui vaksinasi ini, kata Ida, tingkat kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke Kota Malang akan meningkat.
"Vaksinasi bagi pekerja pariwisata sudah dilakukan sekitar 3.800 hingga empat ribuan separuhnya sudah divaksin. Jadi ini sangat membantu bagi mereka untuk meningkatkan imun, sehingga kepercayaan diri dalam memberikan pelayanan bagi wisatawan bisa lebih maksimal lagi," tegas dia.