Okupansi Kamar Hotel di Kota Malang Tumbuh 30 Persen
Okupansi hotel di Kota Malang mulai tumbuh. Kali ini pertumbuhan mencapai 30 persen seiring dibukanya aktivitas perekonomian di era new normal.
Menurut data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang pada periode April 2020, okupansi hotel di Kota Malang berada di bawah 10 persen.
Dengan kata lain, okupansi hotel di Kota Malang hingga saat ini mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen lebih dibanding pada April 2020.
"Kalau untuk okupansi kamar hotel, masih belum terlalu banyak (pertumbuhannya), sekitar 30 persen," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, Minggu 20 September 2020.
Tambah Ida, ada faktornya yaitu karena ada beberapa destinasi wisata di Kota Malang yang baru beberapa hari buka dan beberapa yang lain masih mempersiapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Destinasi wisata yang sudah dibuka yang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Yang lain, masih berbenah dan akan menyusul kemudian," ujarnya.
Lanjut Ida, pertumbuhan juga dialami dari sektor permintaan MICE Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) sebesar 50 persen. Ida mengatakan saat ini, permintaan MICE dari beberapa instansi sudah mulai tumbuh positif.
"Permintaan MICE di Kota Malang sudah mulai banyak. Beberapa hotel yang menyediakan jasa untuk MICE sudah sebesar 50 persen," katanya.
Namun, Ida menjelaskan tiap hotel memiliki strategi pasar yang berbeda-beda untuk menggaet customer. Sehingga angka okupansi hotel dengan permintaan MICE kadang berbeda.
"Pasar masing-masing hotel berbeda. Ada yang menggeliatkan ketersediaan kamar, ada yang MICE," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua PHRI Kota Malang, Dwi Cahyono mengungkapkan akibat adanya pandemi Covid-19. Hotel di Kota Malang mengalami penurunan okupansi hingga di bawah 10 persen.