Okupansi Hotel di Kota Batu Naik 20 Persen
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sudah memberi izin tempat-tempat wisata beroperasi sejak akhir Juni 2020, lalu. Pembukaan tersebut adalah untuk kembali mengerakkan perekonomian daerah di masa pandemi Covid-19 ini.
Sejak di buka akhir Juni 2020, lalu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyatakan sejauh ini wisawatan yang berkunjung ke Kota Batu mengalami peningkatan. Hal itu bisa dilihat dari okupansi hotel di kota wisata tersebut.
"Hingga saat ini lumayanlah okupansi itu antara 30 sampai 50 persen. Itu rata-rata," tuturnya pada Sabtu 12 September 2020.
Prosentase tersebut, kata Dewanti mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya di mana okupansi perhotelan di Kota Batu stagnan di angka 30 persen.
"(Dua bulan) sebelumnya mungkin 30 persen," tuturnya.
Dewanti mencontohkan saat libur panjang Kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia (RI) hotel di Kota Batu dipenuhi oleh para wisawatan.
"Kalau weekend itu hampir semua full (hotel). Jadi itu yang terjadi sekarang, terutama waktu liburan kemarin ada beberapa hari liburan setelah 17 Agustus 2020 itu," ujarnya.
Dewanti menambahkan ia juga sudah melakukan pengawasan ke tiap-tiap tempat wisata dan juga perhotelan terkait dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Hal ini dilakukan oleh Pemkot Batu terang Dewanti untuk menekan penyebaran Covid-19 di kota wisata tersebut dan perekonomian juga bisa berjalan.
"Sementara kami konsepnya kesehatan kami jaga. Kami lakukan pengamanan-pengamanan. Sementara, ekonomi harus kami dorong untuk bisa berjalan," tuturnya.
Menurut Dewanti tugas dari Pemkot Batu saat ini adalah bagaimana memanajemen antara sektor kesehatan dan ekonomi agar bisa berjalan beriringan.
"Baik kesehatan maupun ekonomi berjalan beriringan tanpa satu dengan yang lain itu tidak saling mengganggu. Itu yang harus dilakukan," tutupnya.