Oknum Satpol PP Jual Barang Sitaan, Polisi Sebut Inisial FE
Pihak kepolisian menyebut, Satpol PP Surabaya telah melaporkan pelaku yang diduga telah menjual barang hasil sitaan. Penyelidikan digelar Senin, 6 Juni 2022. Kasus pencurian tersebut dilaporkan oleh Kasatpol PP Surbaya, Eddy Christijanto
“Benar (ada laporan masuk) tanggal 2 juni ada LP masuk ke Polrestabes. Yang melaporkan Kasatpol PP Kota Surabaya, Pak Eddy,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, kepada Ngopibareng.id, Minggu, 5 Juni 2022.
Ketika disinggung nama yang dilaporkan, Mirzal menyebut orang itu berinisial FE. Namun ia belum bisa menjelaskan secara detail, menjabat sebagai apa terduga pelaku itu di Satpol PP Surabaya.
“Inisial FE. Hari Senin (6 Juni 2022) baru mulai masuk tahap penyelidikan,” jelasnya.
Mirzal mengungkapkan, nantinya pihaknya bakal bekerja sama dengan Satpol PP Surabaya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan kasus tersebut.
“Satreskrim Polrestabes akan melaksanakan koordinasi dan kolaborasi dengan Satpol PP dan inspektorat untuk melakukan penyelidikan atas dugaan adanya pencurian dengan pemberatan,” ucapnya.
Sebelumnya, Eddy Christijanto buka suara terkait kasus yang menimpa anak buahnya. Diduga salah satu petinggi Satpol PP Surabaya menjual hasil barang penertiban yang ada di gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya.
Gudang penyimpanan tersebut berada di Jalan Tanjung Sari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Eddy Christijanto mengakui, dirinya mengetahui kejadian tersebut dari anggotanya pada hari Senin, 23 Mei 2022 pagi. Ada pengambilan barang hasil penertiban di gudangnya Satpol PP Surabaya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung memerintahkan Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Kabid Gakda) Satpol PP Surabaya untuk melakukan peninjauan lapangan ke gudang dan langsung melakukan penghentian semua kegiatan yang ada di gudang tersebut.
Bahkan, lanjut Eddy, pihaknya juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan internal kepada pihak-pihak terkait.
“Setelah dicek di gudang, ternyata memang ada aktivitas dan langsung dihentikan. Hari itu juga kami melakukan pemeriksaan secara marathon,” tegasnya.
Advertisement