Oknum Brimob Terlibat Jual Beli Senjata Serbu di Papua
Senjata serbu diperjual-belikan di Nabire, Papua. Celakanya, jual beli senjata mematikan itu melibatkan onum Brimob. Beruntung tim gabungan TNI-Polri berhasil mengungkap dan menggagalkannya.
Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw menyatakan tim gabungan TNI dan polisi telah mengagalkan jual-beli senapan serbu di Nabire yang melibatkan seorang oknum polisi anggota Brimob itu.
"Jual beli secara ilegal itu melibatkan anggota Brimob, yakni Bripka JH, dan saat ini sudah ditahan di Jayapura," katanya, di Jayapura, Papua, Jumat.Polisi sedang mendalami kasusnya, termasuk kemungkinan senapan serbu itu dipakai untuk memperkuat kelompok bersenjata. "Informasi tentang jual-beli senjata api sudah lama terendus namun baru terungkap setelah anggota Brigade Mobil di Nabire diamankan bersama dua pucuk senjata api yang dibawanya," kata Kapolda Papua.
"Dari pengakuan rekannya yang menjadi perantara, sudah enam kali terjadi aktivitas jual beli senjata api seperti itu, baru sekarang berhasil diungkap," kata Waterpauw. Diperkirakan senapan serbu itu digunakan orang atau kelompok untuk menganggu kamtibmas juga menembak warga sipil dan aparat keamanan.
Jual-beli senjata api itu terbongkar Kamis kemarin, setibanya Brigadir Polisi Kepala JH di Nabire bersama dua pucuk senapan serbu jenis M-16 dan M4. "Bagaimana kronologinya, para penyidik masih mendalami sambil menunggu salah seorang saksi mantan anggota TNI yang saat ini dalam perjalanan ke Jayapura," kata Irjen Polisi Paulus Waterpauw. (ant)
Iklan