OKI Akhirnya Buka Suara soal Gempuran Israel di Palestina
Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) akhirnya buka suara atas gempuran Israel terhadap Palestina. OKI menyebut aksi Israel sebagai tindakan bar-bar terhadap Gaza dan menyalahkan kejahatan yang tersistematis yang dialami penduduk Palestina selama tujuh hari terakhir.
Pernyataan OKI muncul setelah terjadi pertemuan virtual. Di dalamnya, Arab Saudi mengutuk kekerasan di situs suci Muslim dan pengusiran penduduk Palestina dari rumah mereka di Timur Yerusalem.
Organisasi dengan 57 negara itu juga menuduh Dewan Keamanan PBB bersikap semu. Sementara Malaysia, Indonesia, dan Brunei telah mengeluarkan pernyataan berbeda yang telah dicuitkan oleh PM Malaysia. Tiga negara ini mendesak adanya pertemuan Dewan Umum di PBB.
Sedangkan Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab mendesak adanya gencatan senjata. "Deeskalasi dan gencatan senjata penting untuk menghindari ketidakstabilan di kawasan," kata Menteri Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab, Reem al-Hashimy.
Diketahui, Uni Emirat Arab dan Bahrain bersama sejumlah negara aran lainnya melanggar tabu dengan menegakkan kerja sama resmi dengan Israel, dengan izin dari Riyadh.
181 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
Sementara serangan Israel terus berlanjut menggempur wilayah Gaza. Pada Minggu, 16 Mei, serangan intensif dari udara menyebabkan jumlah korban meningkat hingga total 181 meninggal, 47 di antaranya anak-anak.
Serangan yang berlangsung pada Minggu dini hari, 16 Mei 2021 itu menggempur rumah di wilayah Gaza, Palestina. Juru bicara Israel mengaku akan menyelidiki informasi serangan yang menyasar wilayah penduduk ini. (Rtr)