Buntut Pengeroyokan Driver Ojol, Debt Collector MAF Dipolisikan
Komunitas driver ojek online (ojol) melaporkan debt collector Mega Auto Finance (MAF) ke polisi.
Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), David Walalangi mengatakan laporan itu dibuat pada Jumat, 19 Juni 2020 ke Polrestabes Surabaya dengan nomor STTLP/B/565/VI/Res.1.6/2020/Jatim/Restabes Surabaya.
“Kita sudah laporkan mereka ke Polrestabes hari ini. Terlapor adalah debt collector MAF dengan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan sesuai pasal 170 dan atau pasal 351 KUHP," kata David, melalui pesan singkatnya.
David menambahkan polisi segera menindaklanjuti laporannya dengan segera menangkap pelaku.
“Tapi jika 1 x 24 jam pelaku belum juga tertangkap, maka kami akan membuat koalisi mendesak pemerintah dan pihak polisi serius, Karena kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini menyebabkan tiga anggota kami menderita luka-luka berat,” katanya.
David mengimbau seluruh pengemudi ojol agar tetap jaga emosi dan memperkuat komunikasi antar teman, supaya dapat saling bantu satu sama lainnya.
“HIPDA menghimbau rekan-rekan driver online roda dua dan empat, agar bersabar dan tidak terprovokasi akan hal yang memicu keonaran lagi. Tetap jogo Suroboyo dan perkuat komunikasi antar driver,” kata dia.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikkan dengan memeriksa saksi dan korban.
“Ini masih dalam proses pemeriksaan saksi, mulai korban hingga pihak MAF,” kata Sudamiran.
Sayangnya ketika ditanya nama-nama saksi yang telah diperiksa, pihak enggan menjawab. Karena masih dalam proses penyelidikan.
“Proses penyelidikan masih berlangsung, secepatnya akan kita publish,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, debt collector MAF dengan komunitas ojol Bamboe Runcing terlibat bentrok. Bentrokan itu dipicu massa dari Ojol meminta relaksasi cicilan kepada MAF.
Namun, bukan dikabulkan permintaannya, malah sejumlah debt collector melakukan pemukulan terhadap ojol, hingga tiga driver ojol harus dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement