PSBB Jakarta, Ojol Kembali Dibuat Khawatir
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total akan kembali diberlakukan di DKI Jakarta. Upaya untuk memutus mata rantai penularan virus corona (Covid-19), rencana akan mulai pada Senin, 14 September 2020.
Sejumlah driver ojek online (ojol) mengaku mulai khawatir dengan penerapan PSBB seperti awal pandemi Covid-19, pada Maret lalu.
Latief, salah satu driver ojol di Jakarta Barat, mengaku khawatir akan kesulitan memperoleh orderan atau pesanan. Sebab, seperti awal masa pandemi lalu, ojek online hanya diperbolehkan mengambil orderan barang dan makanan saja.
"Sebenarnya sekarang yang seperti ini saja tetap sulit dapat orderan. Apalagi kalau PSBB diperketat, pasti makin sulit lagi," kata Latief, Minggu 13 September 2020.
Pria asal Tegal itu menambahkan, saat ini di masa PSBB transis saja, ia harus berkeliling dengan rajin agar mendapatkan orderan. "Sekarang mau dapat Rp100 ribu aja sulit. Keluar dari pagi sampai siang aja itu sering enggak dapat orderan. Nanti orderan masuk sudah sore," jelasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Latief beserta sejumlah ojol dan masyarakat yang terdampak langsung minta rencana PSSB dibatalkan diganti dengan cara lain yang tidak menyulikan kelompok masyarakat kecil.
Senada dengan Latief, Imam driver ojol lainnya juga sempat menangis karena terdampak pandemi corona. Selama enam bulan belakangan ini, orderan Imam merosot. Keuangannya seret hingga tak jarang ia ribut dengan istrinya karena masalah uang belanja.
Ketua Tim Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto juga mengaku keberatan dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan PSBB kembali. Kebijakan tersebut dinilai akan berdampak kepada roda perekonomian Jakarta.
Pemerintah pusat lebih menginginkan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK). Sedangkan Ketua Satgas Percepatan penanggulan Covid-!9 Doni Monardo menegaskan, pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat. "Kita harus berusaha semaksimal mungkin bekerja sama agar upaya pencegahan ini menjadi tujuan utama kita," kata Doni.
Advertisement