Ojol Amerika Bingung Soal Upah jika Diminta Bekerja di Rumah
Amazon mengumumkan pekerjanya yang mersa sakit, agar berkantor di rumah untuk mencegah tertular virus corona. Namun, sejumlah pekerja Amazon khawatir, mereka tak dapat gaji bila bekerja dari rumah.
Kekhawatiran itu disampaikan oleh sopir flex Amazon, alias penyedia jasa yang mengantarkan barang Amazon, dengan sistem upah dan hubungan kerja layaknya ojek online.
Hal serupa juga disampaikan oleh sopir Uber dan Lyft. Mereka terancam tak mendapat biaya pengganti jika mereka harus berhenti bekerja akibat virus corona.
Namun, Senator Mark Warner, mengirim surat pada Uber, Lyft, Postmates, Grubhub, Doordash, dan Instacart, dan meminta mereka untuk memberikan bantuan keuangan bagi pekerjanya yang sakit atau sedang menjalani karantina sendiri.
“Saya meminta bahwa kalian berupaya membantu keuangan pekerja kalian yang sakit atau melakukan karantina sendiri,” kata Warner dalam surat tertulis yang dibuat pada Jumat, 6 Maret 2020.
Juru bicara Uber mengatakan jika perusahaan sedang menimbang adanya kompensasi, baik dilakukan sendirian, melalui pendanaan, atau bermitra dengan perusahaan lain. "Kompensasi itu nantinya akan diberikan pada sopir yang sedang mengarantina diri akibat virus corona,” dalam sebuah pernyataan yang dimuat Los Angeles Times.
Sedangkan Lyft mengatakan “fokus untuk melakukan tindakan pantas dan secara aktif merencanakan berbagai skenario,” katanya kepada Tech Crunch. “Kami siap untuk berkoordinasi dengan pemerintah,’ katanya, dialihbahasakan dari The Verge.
Advertisement