OJK Malang Soroti Potensi Tumbuh Suburnya Bank Titil
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mewaspadai semakin tumbuh suburnya 'bank titil', yang menawarkan pembiayaan keuangan di tengah masyarakat. Bank Titil adalah penyedia jasa keuangan oleh rentenir yang memberikan tarif angsuran dengan bunga tinggi.
Hal ini dikhawatirkan membuat nasabah atau masyarakat yang meminjam modal mengalami kredit macet atau gagal membayar bunga pinjaman.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, sejumlah Forum Group Disscusion (FGD) yang telah diselenggarakan ada temuan, bahwa 'bank titil' mampu membangun kepercayaan di tengah masyarakat.
“Dari hasil FGD, ada juga kami cermati perilaku masyarakat dengan 'bank titil' itu sudah terjadi chemistry. Sudah ada trust,” ujarnya pada Kamis 15 Juni 2023.
Kasmuri mengungkap, 'bank titil' mencari nasabah memiliki keunggulan yakni kemudahan dalam mendapatkan akses pinjaman dibandingkan dengan bank konvensional.
“Karena kapan saja dibutuhkan dia (bank titil) selalu ada. Istilahnya palugada, apa yang lu mau, gue ada,” katanya.
Maka dari itu kata Kasmuri, untuk bisa mengatasi praktik-praktik dari 'bank titil' ini OJK Malang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan meluncurkan program OJIR
Program OJIR, adalah akronim dari Ojo Percoyo Karo Rentenir. Ini adalah program pembiayaan tanpa bunga dan tanpa agunan yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat di Kota Malang untuk terlepas dari jeratan rentenir.
“Saat ini Program OJIR telah menjangkau sebanyak 201 debitur dengan nilai penyaluran sebesar Rp 1,02 miliar,” ujarnya.
Selain itu OJK Malang juga terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi berkaitan dengan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat agar bisa lebih bijak dalam melakukan investasi.
“Hingga akhir Mei 2023 OJK Malang telah melaksanakan 28 kegiatan edukasi dan sosialisasi dengan total peserta mencapai 10.574 orang,” katanya.