Kabar Gembira, Angka Kredit di Malang Tumbuh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit di Malang sudah mulai meningkat, hal ini menunjukkan bahwa geliat perekonomian di awal 2021 ini menunjukkan sinyal yang positif.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan pada Februari 2021, lalu angka kredit sebesar 1,52 persen. Pada Maret 2021, ada pertumbuhan kredit sebesar 3 persen.
“Ini artinya dana yang tersimpan di bank sudah mulai berkurang. Pelaku usaha mulai mengambil kredit untuk belanja modal. Setelah material ada, baru melakukan produksi. Kemudian dijual. Hal ini membuat nilai tambah bagi perekonomian,” ujarnya pada Kamis 15 April 2021.
Selain itu kata Kasmuri, untuk terus meningkatkan pertumbuhan kredit, OJK juga sudah mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit atas pemilikan rumah alias KPR tanpa uang muka atau down payment (DP). “Sisi pertumbuhan kredit dari properti memberikan kontribusi yang positif di kisaran 0,46 persen. Ini menunjukkan indikator bahwa masyarakat sudah mulai tertarik membeli properti,” katanya.
Namun kata Kasmuri pertumbuhan kredit sebesar 3 persen pada Maret 2021, ini dinilai masih belum aman. Sebab, untuk bisa terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi idealnya pertumbuhan kredit di angka 7 hingga 8 persen. “Pertumbuhan kredit harus tinggi agar ekonomi tetap terjaga. Harus lebih tinggi lagi target di kisaran 7 hingga 8 persen,” ujarnya.
Maka kata Kasmuri, instrumen kunci untuk bisa segera memulihkan ekonomi yang sempat tertekan akibat pandemi Covid-19, yaitu dengan merampungkan program vaksinasi. “Kondisi terkini game changer adalah vaksinasi. Jdi vaksinasi ini jadi kunci membangkitkan ekonomo pada 2021. Vaksinasi berjalan, aktivitas ekonomi, tingkat konsumsi masyarakat kembali pulih,” katanya.
Apalagi ujar Kasmuri, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk terus meningkatkan konsumsi masyarakat seperti diskon Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM sebesar 0 persen. Serta relaksasi kredit atas pemilikan rumah alias KPR tanpa uang muka atau down payment (DP).