OJK Ajak Semua Bersinergi Dorong Inklusi Keuangan di Banyuwangi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong akselerasi keuangan melalui pameran dan Batik Festival di Banyuwangi. Kegiatan ini menyinergikan seluruh pemangku kepentingan seperti Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banyuwangi dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK). Tujuannya, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di Banyuwangi.
Puncak kegiatan pameran dan Banyuwangi Batik Festival ini digelar Sabtu, 21 Oktober 2023 malam, di Pasar Wisata Terpadu Banyuwangi. Kegiatan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 ini dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan pemangku kepentingan lain.
Dalam sambutannya, Friderica Widyasari Dewi menyatakan, OJK terus mendorong inklusi keuangan di kalangan masyarakat. Literasi dan inklusi keuangan ini, kata Dia, harus dilakukan secara bersinergi antara seluruh pemangku kepentingan.
Dia menjelaskan, ada beberapa tantangan dan potensi yang dihadapi UMKM di era digitalisasi saat ini. Tantangan yang dihadapi salah satunya adalah rendahnya kapasitas yang dimiliki UMKM. Dalam hal ini kelemahan inovasi produk, manajemen bisnis dan SDM, dan kelemahan dalam pengelolaan keuangan. “Berikutnya adalah lemahnya akses digitalisasi. Per Juni 2023, UMKM yang telah terdigitalisasi baru berjumlah 22,68 juta,” jelasnya.
Dijelaskannya, sektor UMKM juga menghadapi kendala akses keuangan dan permodalan. Sebanyak 46,6 juta UMKM masih membutuhkan tambahan pembiayaan modal kerja dan investasi.
Meski demikian, UMKM optimisme yang tumbuh di sektor UMKM. Ekspansi bisnis UMKM pada tri wulan dua tahun 2023 terus berlanjut dari triwulan pertama tahun 2023. Ekspansi bisnis UMKM, kata Dia, diperkirakan masih akan berlanjut pada tri wulan tiga tahun 2023 ini.
Guna mendukung hal itu, perlu adanya kolaborasi dan koordinasi kebijakan antarotoritas dan stakeholder terkait. Selain itu, adanya kesempatan yang merata, baik untuk mengakses pasar maupun terkait akses keuangan. “Dan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan bagi UMKM,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi OJK yang telah mendukung kegiatan Banyuwangi Batik Festival. Dia menyebut, kegiatan tersebut memang salah satu program OJK untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di sektor jasa keuangan. “Agar masyarakat kita melek secara benar, mau investasi itu ke mana, dan mendapatkan informasi dari sumber yang tepat,” jelasnya.
Dia berharap, kegiatan ini menjadi bahan sosialisasi yang baik khususnya pada pelaku UMKM. Sebab menurutnya, banyak sekali pelaku UMKM di Banyuwangi yang terjebak pada investasi yang tidak benar. “Maka OJK memfasilitasi ini untuk pelaku UMKM,” ujarnya.
Banyuwangi Batik Festival kali ini menurut Ipuk, memang dilaksanakan agak berbeda dari tahun sebelumnya. Konsepnya, kata Ipuk agak santai sehingga tidak terlalu formal dengan live musik. Tidak hanya itu, yang tampil tidak hanya model professional, tetapi juga para pejabat Pemkab Banyuwangi dan juga karyawan lembaga jasa keuangan. “Bukan hanya sekedar desainer membuat baju lalu dipakai talen, tapi kita sebagai masyarakat mengenakan batik lalu dipamerkan dan ini juga bagian dari promosi,” ujarnya.
Advertisement