Ojek Online Dinilai Mampu Tumbuhkan Ekonomi di Tengah Covid-19
Pakar ekonomi Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Nugroho Suryo Bintoro menyatakan platform ojek online bisa menumbuhkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Nugroho menuturkan sebanyak 59 persen masyarakat Indonesia merupakan golongan ekonomi menengah. Kelas ekonomi ini yang seringkali melakukan transaksi via platform ojek online terutama untuk delivery order (DO) makanan.
"Kelas menengah bisa order 25 kali dalam satu bulan karena belanja males. Jadi, pesen makan aja lewat ojol," katanya, Kamis 1 Oktober 2020.
Apalagi, lanjut Nugroho, di masa pandemi Covid-19 ini dengan adanya imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan adanya kebijakan Work From Home (WFH) oleh beberapa instansi perkantoran, membuat masyarakat akan memilih membelanjakan uangnya di platform ojek online, karena dirasa lebih aman dan praktis.
Nugroho menyarankan agar pemerintah bisa menggarap sektor ekonomi tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah yaitu memberikan subsidi terhadap ongkos kirim makanan untuk delivery order ojek online.
"Pemerintah memberikan subsidi berupa ongkos kirim. Kalau kita beli makanan lewat aplikasi, ongkos kirim itu yang disubsidi oleh pemerintah," katanya.
Dengan memberikan subsidi terhadap ongkos kirim maka akan membuat masyarakat untuk kembali konsumtif.
"Masyarakat akan cenderung konsumtif kembali. Order driver juga banyak. Pendapatan driver akan meningkat. Dengan begitu driver juga akan konsumtif. Mereka akan kredit motor lagi," katanya.
Banyaknya pemesanan melalui platform ojek online dirasakan salah satu usaha makanan cepat saji di Kota Malang, Mamam Ricebox.
Owner Mamam Ricebox, Widya Amalia mengungkapkan bahwa platform ojek online cukup membantu meningkatkan penjualannya di masa pandemi Covid-19 ini.
"Kalau dine in orang pada takut karena Corona. Sebelum pakai GoFood, sehari hanya bisa ngejual 2 ricebox aja. Waktu jual lewat online bisa 10 sampai 20 ricebox yang terjual," tuturnya.
Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Agung Buana mendorong para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk memasarkan produknya melalui online agar bisa bertahan saat masa pandemi Covid-19 ini.
Menurut Agung, masyarakat lebih memilih membeli produk secara online karena dianggap lebih aman, karena tidak ada kontak fisik dan juga cashless.
Ia mengungkapkan di Kota Malang ada peningkatan penjualan produk-produk ekonomi kreatif melalui online, terutama untuk pemesanan makanan dan minuman.
"Ada peningkatan (pemesana secara online) belum kami hitung pasti. Tapi perkiraan saya sebesar 35 persen. Khususnya makanan dan minuman, itu tinggi sekali," ungkapnya.
Kebersihan dan keamanan pemesanan makanan secara online ini dijamin oleh salah satu platform ojek online yaitu, GoJek.
Head, Regional Corporate Affairs Gojek Wilayah Jatim dan Bali Nusra, Alfianto Domy Aji mengatakan pihaknya menjamin keamanan outlet-outlet pemesanan makanan mitra mereka yang terdaftar di fitur GoFood.
"Kami sudah menyusun 6 poin Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan terkait keamanan dan kebersihan makanan bagi mitra GoFood," tuturnya.
SOP tersebut kata Domy juga sudah disesuaikan dengan Pedoman Produksi dan Distribusi Makanan Olahan pada Masa Status Darurat Covid-19 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Penggunaan masker bagi karyawan, pengecekan suhu tubuh karyawan secara rutin, penggunaan segel pengamanan untuk pengantaran makanan, sterilisasi restoran, memberi jarak antrian bagi mitra driver dan pelanggan serta menyediakan tempat cuci tangan bagi karyawan dan mitra driver," katanya.
Advertisement