Sebaran Zona Merah Covid-19 di Jatim Meluas
Perkembangan kasus vius corona di Jatim per Rabu 8 April 2020 dari hasil rilis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim mengalami kenaikan.
Untuk kasus posiif covid-19 di Jatim bertambah 2 orang dengan total 196 kasus. Untuk ODP hanya bertambah dua orang dari data kemarin 12.312 menjadi 12.314 orang. Sementara untuk angka PDP hari ini asa 1.185 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perkembangan covid-19 di Jatim tidak ada lonjakan yang berarti. Hal ini karena sudah dilakukannya tracing massal terhadap orang-orang yang diketahui baru datang dari zona merah.
Khofifah meminta para warga Jatim untuk terus melakukan protokol kesehatan. Selain itu, juga harus waspada jika tinggal di daerah-daerah zona merah. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Lamongan.
Meski tak naik secara signifikan, namun zona merah di Jatim bertambah menjadi 25 daerah. Kabupaten Tuban menjadi daerah baru yang masuk zona merah, karena sudah ada pasien positif covid-19.
"Titik-titik di mana kita harus melakukan antisipasi di antara kita semua yang sedang berada di zona merah. Yang harus diwaspadai saat ini yaitu Lamongan," kata Khofifah, Rabu 8 April 2020 di Gedung Negara Grahadi, saat melakukan konferensi pers terkait persebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Dengan bertambahnya pasien positif covid-19 dan daerah zona merah, Khofifah berharap para warga untuk terus mengikuti imbauan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk melakukan gerakan social distancing. Karena, itu adalah tindakan paling mudah untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Sebaran zona merah di Jatim ini sudah banyak. Saya ingin sampaikan bahwa kita harus tetap waspada dan siap siaga terhadap virus covid-19. Jangan panik. Tolong ikuti imbauan untuk tinggal di rumah, kecuali ada kepentingan penting, seperti logistik, kesehatan, ekonomi, dan perdagangan. Saat ini kewaspadaan harus berlapis," kata Khofifah.