ODGJ Kabur Jebol Plafon Shelter Dinsos Probolinggo
MS, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ditampung di kamar pada shelter milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo kabur. Pria 32 tahun ini nekat menjebol plafon, pada Kamis, 27 Mei 2020. Sempat dipergoki petugas jaga, Anang tetapi ODGJ tersebut tetap kabur. Diduga, dia pulang ke rumahnya di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
“Kamis pagi sekitar pukul 06.30, saya sedang di dapur tiba-tiba terdengar suara plafon jebol. Saya cek ternyata ODGJ di salah satu kamar penampungan berusaha kabur,” kata Anang, Kamis siang.
Anang sebenarnya berusaha menghalangi-halangi agar ODGJ itu tidak kabur. “Namun yang bersangkutan membawa sepotong bambu, kalau saya maju pasti dipentung,” ujarnya.
Anang menduga, MS pulang ke rumahnya. Soalnya sejak “ditahan” di ruang penampungan, tiga hari lalu, MS terus-menerus memanggil-manggil nama orangtuanya.
Sejumlah wartawan kemudian mendatangi rumah MS di Kelurahan Kedungasem, Kamis siang. Benar, MS sudah berkumpul bersama keluarga besarnya sambil makan siang dengan lesehan di lantai teras rumah.
MS tampak mengenakan sarung dan berkaus (T-shirt). “Tadi saat pulang dia telanjang bulat, langsung saya suruh pakai saruang dan kaus,” ujar Wage, salah seorang kerabat.
Wage menceritakan, awalnya kehidupan MS normal-normal saja. Pada 2017 silam MS menikah tetapi baru enam bulan ia bercerai. “Setelah itu sering mengamuk dan merusak barang-barang di rumah orangtuanya, seperti televisi, meja, hingga jendela,” katanya.
Karena sering mengamuk, MS pun pernah dipasung di sebuah rumah tua yang dibangun pada 1953 silam, yang terletak di depan rumahnya. Dengan alasan mengamuk pula, pihak keluarga kemudian menghubungi Satpol PP untuk mengevakuasi MS ke shelter Dinsos. Tetapi baru tiga hari dia kabur untuk kembali pulang.
“Saya pasrah, karena di rumah sering mengamuk, anak-anak kecil juga menjadi sasaran. Silakan saja kalau misalnya Pemkot Probolinggo mau membawa ke rumah sakit jiwa,” kata Busyiri, paman MS.