Obesitas Sentral di Indonesia Meningkat, Ini Tips dari Unusa
Riset Kesehatan Dasar Litbang Kemenkes RI mengungkap prevalensi obesitas sentral di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017 obesitas sentral di angka 18,8 persen naik menjadi 31,0 persen pada tahun 2018. Salah satu faktor obesitas di Indonesia karena banyaknya remaja malnutrisi.
Para remaja lebih suka makanan cepat saji dibandingkan buah dan sayur.
Kondisi ini juga terjadi di Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan. Di pondok tersebut ditemukan 3 dari 10 santriwati mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Untuk mengatasi masalah tersebut Fakultas Kesehatan (FKes) Unusa melakukan edukasi yang mengambil tema 'Aksi Bergizi'. Sosialisasi ini dilakukan mulai 9 hingga 18 Desember 2022 dan dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Dalam edukasi ini, dosen serta mahasiswa mulai memperkenalkan manfaat dan khasiat daun kelor serta memberikan cara membuat teh daun kelor.
Santriwati belajar membuat teh dari daun kelor kering atau bubuk yang membuat santriwati pun antusias mencoba teh yang mereka buat sendiri.
"Kami berharap edukasi ini diharapkan santriwati lebih menyukai dan menyadari manfaat konsumsi sayur khususnya daun kelor," kata Ketua Tim Pengmas FKes, Dr. Dini Setiarsih.
Selain itu, edukasi pentingnya aktivitas fisik sebagai bentuk penerapan gizi seimbang. Pihaknya juga menyiapkan alat kesehatan yang dapat dimanfaatkan santriwati sehingga dapat mereka gunakan di dalam lokasi pondok karena mereka terbatas untuk aktivitas di luar pondok.
"Jika konsumsi makanan diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup maka diharapkan angka gizi lebih di kalangan santriwati dapat berkurang," ungkap dosen dari Prodi S1 Gizi ini.
Untuk diketahui, faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan, factor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin.
Unicef menyebutkan, masalah asupan, tidak hanya jumlah namun juga jenis makanan berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan prevalensi obesitas.
Obesitas memiliki dampak terhadap kualitas hidup yang tidak dapat disepelekan dimana bisa memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti hipertensi, dislipidemia dan diabetes melitus.
Sedangkan obesitas pada anak usia sekolah, dapat menjadi penyebab penurunan prestasi belajar karena konsentrasi belajar berkurang, mudah mengantuk dan menurunnya tingkat keaktifan anak.