Nyoblos, Tunanetra Jember Kritik Sosialisasi KPU Belum Masif
Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Cabang Jember, Rachman Hadi menyalurkan hak pilihnya di TPS 05, yang terletak di Jalan dr Subandi, Kecamatan Patrang, Rabu, 14 Februari 2024. Pada kesempatan itu, Rachman sempat mengajari petugas KPPS cara menempelkan template yang benar.
Kepada sejumlah wartawan Rachman mengapresiasi kemajuan pelaksanaan Pemilu 2024. Rachman menilai terjadi peningkatan dibandingkan pemilu sebelumnya.
Pada pemilu sebelumnya, penyelenggara hanya menyediakan surat suara khusus tunanetra untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Sedangkan pada Pemilu 2024, selain calon presiden dan wakil presiden, juga ada surat suara DPD RI.
“Ada kemajuan, jika sebelumnya hanya ada surat suara khusus tunanetra untuk pilpres, tahun ini ditambah surat suara DPD RI,” katanya.
Meski demikian, peningkatan tersebut belum diikuti proses sosialisasi yang memadai oleh KPU Jember. Rachman menilai KPU Jember sejauh ini hanya memberikan sosialisasi yang bersifat umum.
KPU Jember belum melakukan sosialisasi secara khusus bagi pemilih dari kalangan penyandang disabilitas. Sehingga wajar jika petugas KPPS di lapangan belum memahami cara penggunaan surat suara khusus bagi pemilih tunanetra.
Rachman mencatat, kurangnya sosialisasi dari KPU terhadap pemilih tunanetra tidak hanya terjadi pada pemilu kali ini. Tetapi juga terjadi pada pemilu sebelumnya.
“Tahun ini masih ada KPPS yang kurang memahami cara memasukkan surat suara ke dalam template atau alat bantu. Bahkan mereka baru paham hari ini setelah saya menjelaskan. Artinya sosialisasi dari KPU tidak sampai ke KPPS,” tambahnya.
Atas kondisi tersebut, Rachman berharap pada pemilu selanjutnya KPU lebih massif lagi menyosialisasikan pemilu, khususnya bagi pemilih dari kalangan disabilitas. Bahkan, Rachman berharap KPU juga bisa melibatkan penyandang disabilitas.
Rachman mencatat, kaum tunanetra yang bergabung dalam ITMI Jember sebanyak 150 orang. Dari 150 orang tersebut, kurang lebih ada 140 orang yang terdaftar sebagai pemilih.
Selain itu, Rachman berharap penyelenggara pemilu dapat menyediakan surat suara khusus bagi tunanetra secara lengkap. Tidak hanya surat suara pilpres dan DPD, tetapi juga surat suara pemilihan anggota legislatif.
Karena masih belum lengkap, pemilih tunanetra masih perlu dibantu orang lain saat menyalurkan hak pilihnya. Khususnya saat hendak memilih anggota DPR RI dan DPRD.
“Sejauh ini kami memang belum dilibatkan dalam proses sosialisasi. Padahal kami siap dilibatkan,” pungkasnya.