Nyanyian Cinta Sang Sufi Agung, dan Lagu untuk Gus Dur
Suatu hari, ketika KH Husein Muhammad keluar dari Cami Syams Tabrizi, seorang temannya, Yanuar Agung, membuka bungkusan plastik. Dan, “Oh, Wouw”, Kiai Husein berteriak girang.
Kiai Husein Muhammad pun melanjutkan kisahnya, ketika berksempatan berkunjung ke Turki dan ziarah ke situs-situs bersejarah terkait Sufi Agung Jalaluddin Rumi:
Dia menyerahkan 6 jilid buku ukuran mungil : “Matsnawi”. Aku bertanya : “Dapat dari mana?, berapa harganya?. Agung bilang “ini untuk Kiyai, hadiah. Semoga aku mendapat berkah”. Tentu saja aku menyampaikan syukur dan sejuta terima kasih kepadanya atas hadiah besar dan berharga ini. Semoga Allah membalas kebaikan hatinya.
Aku membuka jilid 1 buku itu. Aku membaca :
اِسْتَمِعْ اِلَى هَذَا النَّاىْ يَأْخُذُ فِى شِكَايَةٍ
وَمِنَ الفُرُقَاتِ يَمْضِى فِى الحِكَايَةِ
مُنْذُ اَنْ كَانَ مِنَ الغَابِ اِقْتِلَاعِى
ضَجَّ الرِّجَالُ وَالنِّسِآءُ فِى صَوْتِ التِيَاعِى
اَبْتَغِى صَدْراً يُمَزِّقُه الفِرَاقُ
كَىْ اَبُثُّ شَرْحَ آلَامِ الاِشْتِيَاقِى
كُلُّ مَنْ يَبْقَى بَعِيداً عَنْ أُصُولِهِ
لَا يَزَالُ يَرُومُ أَيَّامَ وِصَالِهِ
نَائِحاً صِرْتُ عَلَى كُلِّ شُهُودٍ
وَقَرِيناً لِلشَّقِىِّ وَلِلسَّعِيدِ
Dengarlah nyanyian seruling bambu
Menyenandungkan kisah pilu perpisahan.
Sejak berpisah dari asal usulku,
Ratapanku membuat laki-laki dan perempuan
Menangis tersedu-sedu
Oh, betapa relung jiwaku terkoyak-koyak
sebab terpisah jauh dari kekasih
Biarlah akan kuceritakan kepiluan gairah cinta ini.
Setiap orang yang hidup jauh dari kampung halamannya
Akan merindukan saat-saat masih berkumpul
bersama keluarganya.
Nada-nada sendu selalu kunyanyikan
Dalam setiap perjumpaan,
Aku hadir bersama mereka yang riang
dan yang berduka.
Catatan ini ditulis KH Husein Muhammad, di atas kereta api menuju pulang ke Cirebon.
Selanjutnya, pada suatu malam di Cafe Basa-basi, Jogjakarta, Kiai Husein Muhammad menyanyi lagi ini, "meski dengan suara pas pasan. Untuk menyambut bulan Gus Dur," tuturnya.
SONG FOR GUS DUR, Karya Krishna
Ku masih belum begitu percaya
Kau telah kembali pulang
Tak bolehkah kau lebih lama
Untuk kita Ajari kita
Masih segar di ingatanku
Kau kikis kerasnya dinding beku
Kau beri tempat yang terpinggirkan
Kau beri ruang pada yang terbuang
Jadikan dirimu perisai kemanusiaan
Oh, Selamat Jalan
Selamat Jalan
Ajari kita bicara
Hidup kita penuh warna
Berbeda itu karunia
Kau wariskan keindahan
Kau ajarkan kedamaian
Bagi kawan atau lawan
Kau berjuang demi bangsa
Beri pesan yang bermakna
Jalani hidup bersama
Janganlah kita berduka
Kita semua pantas bangga
Kau adalah guru bangsa
09.12.19
HM
Advertisement