Nyantap Gorengan Saat Berbuka, Baguskah?
Banyak orang yang melahap gorengan saat berbuaka puasa. Mendoan, tahu isi, samosa, pisang goreng, ote-ote, bakwan, adalah menu sederhana yang mengundang selera sebagai makanan takjil atau pembuka.
Tapi, baguskah bagi tubuh kita menyantap gorengan saat berbuka puasa? Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Raissa E Djuanda membolehkan asalkan mempertimbangkan jumlah asupan minyak harian Anda.
Batas maksimal Anda mengonsumsi makanan yang digoreng pada satu hari tak boleh melebihi lima sendok makan.
"Boleh asalkan asupan minyak harian enggak lebih dari lima sendok makan dan minyak yang dipakai bukan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menimbulkan penyakit seperti kolestrol," kata dia dalam diskusi via daring belum lama ini.
Namun, sebelum mengambil gorengan, Raissa menyarankan sebaiknya Anda terlebih dulu mengganti energi yang sudah habis selama puasa dengan makanan manis seperti kurma sebanyak dua hingga tiga butir.
"Energi tubuh yang sudah habis diganti, jadi boleh makanan manis-manis, jangan berlebihan misalnya kurma 2-3 butir atau buka dengan sirup buah, makanan seperti kolak pisang," kata dia.
Selain itu, perhatikan hidrasi Anda. Minumlah cairan seperti air, jus segar untuk mencegah dehidrasi dan menyediakan cairan esensial yang dibutuhkan tubuh Anda.
Minumlah 1 - 2 gelas air sebelum makan dan jangan selama makan untuk menghindari penundaan pencernaan Anda.
Raissa mengingatkan Anda tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama Ramadhan dan memilih makanan yang bisa menahan rasa lapar lebih lama misalnya berbahan dasar karbohidrat kompleks.
"Dibanding nasi putih bisa nasi merah, kentang, roti gandum, ada lauk pauknya misalnya telur, ikan, tetap ada sayuran dan buah," tutur dia.
Hindari gorengan saat sahur.
Bagaimana dengan saat makan sahur, baguskah menyantap gorengan? Ahli gizi menyarankan agar tidak mengkonsumsi gorengan dan kafein saat sahur karena bisa meningkatkan produksi asam lambung.
"Saat sahur hindari makanan digoreng karena minyak memperlambat pengosongan lambung akibatnya asam lambung naik," ujar Spesialis gizi dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK.
Menurut Jovita, makan yang digoreng juga memicu munculnya rasa panas di tenggorokan.
Selain makanan yang digoreng, sebaiknya kita juga menghindari kafein dan minuman berkarbonasi karena bisa meningkatkan asam lambung.
"Kafein mungkin bisa diminum setelah berbuka puasa, saat perut sudah terisi. Tetapi tidak dalam jumlah banyak," kata Jovita.
Dia menyarankan kita menyantap makanan yang bisa menahan rasa lapar lebih lama yakni karbohidrat kompleks misalnya nasi merah, ubi dan lainnya, lalu protein, lemak baik. (ant)