Nyali Anies dan Sandi Menjadi Taruhannya
Senin wage, 16 Oktober 2017, Jakarta akan mempunyai Gubernur dan wakil Gubernur baru. Kehadirannya bisa jadi tak disambut ribuan karangan bunga kiriman masyarakat ibu kota seperti saat melepas Ahok-Djarot. Tidak pula disambut dengan harapan dan optimisme sebagaimana Jokowi-Ahok pada hari pertama masuk kantor gubernuran DKI.
Sebaliknya, pasangan Anies-Sandi lebih disambut dengan sejumlah pesimisme dan penolakan terselubung, plus tagihan janji-janji kampanye. Hampir semuanya cenderung menagih ketimbang mengingatkan. Mungkin dikarenakan kemenangan Anies-Sandi dianggap pemicu SARA yang berpotensi memecah belah masyarakat, ketimbang membangun kebersamaan. Gerakan menagih janjipun cukup sarat muatan politik.
Asumsinya, kelompok masyarakat yang gigih menagih janji pasti datang dari kubu pendukung Ahok-Djarot yang kecewa. Kenyataannya kelompok pendukung Anies-Sandi pun melakukan gerakan nagih janji. Tuntutan yang diajukan sesuai bunyi kontrak politik pada saat mereka menyatakan berjihad untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi dengan semangat dan militansi tinggi, sebagaimana tercermin pada demo akbar 411 dan 212 .
Dari kubu para pendukung Ahok-Djarot, menuntut tegas agar janji memberi pelayanan dan fasilitas lebih baik kepada masyarakat ibu kota, disuarakan dengan gemuruh sebagai harga mati! Sementara dari kubu mantan peserta demo 411 dan 212, tegas pula menuntut agar Anies menepati janji untuk memberi warna dan nuansa ke‘hijau’an dalam menjalankan pemerintahan 5 tahun ke depan sebagai Gubernur DKI.
Walau tidak mudah bagi Anies-Sandi memuaskan semua pihak yang gencar menuntut dalam dua tuntutan yang berbeda nuansa ini, tersisa satu irisan tuntutan yang bila sungguh-sungguh dijalankan dan berhasil diperjuangkan Anies-Sandi, pintu simpatik seluruh rakyat ibu kota akan terbuka kembali dan bahkan semakin lebar. Syaratnya, Anies sebagai gubernur konsisten memenuhi janji kampanyenya dan dengan berani menghentikan proyek reklamasi berikut mega pembangunan yang tengah berlangsung di Teluk Jakarta bagian utara.
Lewat gebrakan ini, niscaya nama harum akan melambungkan citra Anies sebagai pejuang lingkungan dan pemimpin yang peduli dan mau mendengar suara dan amanat penderitaan rakyat. Di samping itu, citra Gubernur baru yang berani melawan kekuatan dan kekuasaan ‘Sembilan Naga’ juga akan menambah popularitasnya. Setidaknya langkah ini menjadi plus poin satu strip di atas Ahok-Djarot yang dicitrakan tak berdaya melawan tekanan para konglomerat yang tergabung dalam ‘Sembilan Naga’ berikut tekanan politik dari pusat kekuasaan negara yang diwakili figur seorang Luhut Panjaitan, Menko Maritim dalam Kabinet Kerja Jokowi.
Untuk itu, bermodalkan putusan pengadilan yang menguatkan langkahnya secara hukum, Anies tidak ada alasan untuk tidak melunasi janji kampanyenya : menyetop proyek reklamasi! Banjir dukungan mayoritas rakyat pasti terjadi. Karena mega proyek ini dirasa hanya menguntungkan kaum berduit dan oleh pegiat lingkungan dan rakyat nelayan setempat dianggap lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.
Memang tidak cukup hanya dengan satu gebrakan menghentikan reklamasi, dua kubu yang menentang dan yang mendukung bersatu, bertemu di satu titik, menebar suasana damai yang diperlukan. Tapi minimal hal ini akan berpotensi sangat besar dan strategis untuk mengobati luka hati mayoritas rakyat yang tersimpan dalam diam.
Selanjutnya, keberadaan Anies-Sandi sangat diuntungkan oleh keadaan. Dipastikan, memasuki tahun 2018, kondisi suhu politik nasional akan memanas. Hal ini akan menggeser prioritas kegiatan politik para pemain dan para aktivis penggerak massa. Sorotan terhadap kinerja Anies-Sandi berangsur akan ditelan hingar bingar politik seputar figur capres dan cawapres 2019.
Sehingga, masalah besar dan kecilnya nyali Anies untuk melawan keperkasaan "Sembilan Naga" dan "kesaktian" Menko Maritim menjadi kunci: terbuka sekarang atau tertutup selamanya pintu simpatik rakyat ibu kota.
Monggo dipun pilih, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur baru. Selamat bertugas!
God Bless rakyat Jakarta!
*Erros Djarot - Dikutip sepenuhnya dari laman Watyutink.com