Nyala Seribu Lilin dari Situbondo bagi Korban Tragedi Kanjuruhan
Aksi solidaritas bagi korban meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang juga dilakukan warga Situbondo. Bertempat di depan Pendapat Bupati Situbondo, Rabu 5 Oktober 2022 malam, berbagai komunitas pecinta sepak bola di Situbondo bersama Forkopimda setempat menyalakan seribu lilin dan salat gaib bersama.
Tidak ada sekat dalam aksi solidaritas menyalakan seribu lilin dan salat gaib itu. Bupati Situbondo Karna Suswandi dan pejabat Forkopimda setempat membaur dengan ribuan pecinta sepak bola Situbondo. Sebab, hanya satu tujuan mereka usung, yakni mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
"Ini solidaritas dari berbagai komunitas pecinta sepak bola Situbondo ikut merasakan duka cita mendalam atas tragedi Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan ratusan korban kehilangan nyawa," kata panitia aksi nyalakan seribu lilin dan salat gaib, Tanu, Rabu 5 Oktober 2022 malam.
Selain mendoakan korban tragedi Kanjuruhan Malang, menurut Tanu, komunitas pencinta sepak bola Situbondo juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di pentas sepak bola Indonesia. "Untuk itu, kami mengajak seluruh suporter sepak bola di Indonesia bersatu, baik di dalam maupun di luar stadion," harapnya.
Bupati Situbondo Karna Suswandi didampingi Kapolres AKBP Andi Sinjaya Ghalib mengatakan tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 131 penonton meninggal harus menjadi renungan bersama masyarakat Indonesia, tidak terkecuali masyarakat Situbondo.
"Saya atas nama Pemkab Situbondo dan seluruh masyarakat Situbondo menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan," katanya.
Bupati Karna juga meminta pecinta sepak bola di Situbondo selalu mengedepankan sportivitas dan persatuan antarsuporter dalam mendukung tim sepakbola kebanggaannya. "Kejadian Kanjuruhan Malang, saya harap suporter bisa belajar sehingga suporter selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta persaudaraan," terangnya.
Kapolres AKBP Andi Sinjaya Ghalib mengungkapkan, seribu lilin dan salat gaib bersama merupakan bentuk empati dan kepedulian kemanusiaan mendoakan para korban meninggal trragedi Kanjuruhan Malang. "Semoga semua korban meninggal mendapat tempat yang layak di sisi Allah," ungkapnya.