Nur Rohmah Isnaini, Sekdes yang Gemar Mendongeng dari Blora
Nur Rohmah Isnaini, seorang pendongeng cantik berusia 43 tahun, membagikan perjalanannya menjadi seorang pendongeng. Minatnya pada seni bercerita berawal dari cintanya pada dunia anak-anak. Juga keinginannya menyampaikan pesan moral pada usia emas anak-anak.
Iis sapaan akrabnya, melihat, jika pengaruhnya sangat terasa pada anak-anak. Terutama dalam komunitas yang dia datangi.
Dia mengungkapkan, kisah-kisah yang disampaikan sangat berpengaruh, khususnya dalam pembentukan karakter anak-anak pada usia emas mereka.
Dalam setiap pertunjukan, Iis tidak terikat pada satu cerita atau legenda lokal. Sebaliknya, bersifat kondisional dan menyesuaikan pilihan cerita dengan audiensi yang berbeda-beda.
Proses persiapan cerita sebelum tampil menjadi momen kondisional bagi Iis. "Menyesuaikan dengan audiensi dan situasi tempat dongengnya," kata wanita yang juga menjabat sekretaris desa di wilayah Kecamatan Cepu ini.
Sejauh ini, kata dia, reaksi pendengar terhadap kisah-kisahnya, sangat positif dan penuh antusiasme. Selain memberikan hiburan, Iis selalu menyampaikan pesan moral melalui ceritanya.
Dikatakannya, sangat penting memadukan budaya lokal dalam setiap pertunjukannya. "Menyisipkan kisah kekayaan budaya lokal yang ada," ujar Iis.
Meski penuh antusiasme, Iis tak luput dari tantangan besar yang harus dihadapi ketika mendongeng. Terutama, di depan audiensi yang heterogen dalam satu lokasi. Dengan kepiawaian dan keterampilan berceritanya, dia mampu mengatasinya.
Sebagai pendongeng, peran Iis sangat signifikan dalam melestarikan warisan budaya di Kabupaten Blora. Dirinya secara aktif menceritakan berbagai aspek budaya lokal yang ada di Blora.
Dia menjadikan dongeng sebagai medium yang membawa warisan budaya hidup dalam setiap penampilannya mendongeng.