NU Melaksanakan Rukyatul Hilal di 27 Lokasi
Lembaga Falakiyah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) akan melaksanakan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah pada hari ini, Selasa, 11 Mei 2021.
Ketua PW Lembaga Falakiyah NU Jatim Shofiyullah atau Gus Shofi mengatakan, rukyatut hilal tersebut bakal dilaksanakan di 27 lokasi di Jatim. "Rukyatul hilal kami laksanakan tanggal 29 Ramadan. Kami melaksanakan di 27 titik (di Jawa Timur)," kata Gus Sofi, kepada media.
Dari sudut pandang Ilmu Falak, kata Gus Sofi, hilal sangat dimungkinkan tidak bisa dilihat ketika dipantau hari ini. Sebab, ijtimak baru diperkirakan terjadi, Rabu, 12 Mei 2021, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Ijtimak atau disebut pula konjungsi geosentris, adalah peristiwa di mana bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi. Ijtimak merupakan pedoman utama penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriah.
"Syarat lahirnya hilal kalau sudah terjadi ijtimak. Jadi, kalau ijtimaknya belum terjadi enggak mungkin lahir hilal," jelasnya.
Gus Sofi mengungkapkan, ketika memantau hilal, posisi hilal disebut berada minus empat derajat di bawah ufuk. Sementara syarat terlihatnya hilal di Indonesia minimal dua derajat di atas ufuk.
"Minus itu maksudnya berarti menunjukkan bulan itu saat Maghrib, yang itu saat yang paling bagus untuk melihat hilal, hilal itu sudah terbenam lebih dulu. Jadi kalau sudah terbenam, kami mau melihat apa. Kan, tidak mungkin," ucapnya.
Meski demikian, menurut Gus Sofi, rukyatul hilal tetap dilaksanakan, sebab ketidakterlihatan hilal menjadi dasar untuk menentukan Istikmal. Atau menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari.
"Karena kalender Hijriah itu maksimal 30 hari. Nabi sudah memberikan pedoman bahwa kalender Hijriah itu kalau enggak 29, ya, 30 (hari)," tutupnya.
Jika digenapkan menjadi 30 hari, kata Gus Sofi, maka tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah, maka diperkirakan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.