NU Pinjam Sidoarjo untuk Kepentingan Bangsa
Surabaya: Perhelatan religius Istighotsah Kubro sejuta umat warga Nahdliyin, momentum untuk kepentingan bangsa. Doa bersama yang dipimpin 9 ulama khos ini, digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Ahad 9 April 2017, WIB, mulai pukul 06.00 WIB.
Dengan membanjirnya peserta, tentu akan menyita aktivitas warga pada umumnya, baik bagi warga Sidoarjo, maupun bagi masyarakat umum yang hendak melewati daerah ini.
“Karena itu, kami mohon keikhlasan masyarakat Sidoarjo dan masyarakat umumnya, untuk merelakan. Kami meminjam Sidoarjo dalam sehari guna kegiatan ini,” kata KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH MM, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Ketika acara Istighotsah Kubro ini pertama diadakan, 21 tahun lalu, tepatnya pada 15 Desember 1996, bisa berlangsung sukses, aman dan lancar, berkat dukungan seluruh elemen masyarakat di Surabaya. Sebanyak 45 PCNU se-Jatim pun hadir dengan niat yang sama, berdoa untuk kepentingan agama, bangsa dan Negara.
“Pada waktu itu setelah diadakan istighotsah, dua tahun kemudian terjadi krisis moneter berkepanjangan dan reformasi di Indonesia. Dengan doa bersama, Istighotsah Kubro ini, kita bisa terselamatkan dari persoalan tersebut,” kata Kiai Mutawakkil, yang hadir di lokasi Sabtu (8/4/2017).
PWNU menilai tujuan digelarnya acara ini karena Indonesia kembali dilanda krisis, khususnya krisis ketauladanan nasional.
“Dalam istighotsah kubro nanti para ulama dan kiai NU akan menyampaikan maklumat untuk mengarahkan umat Islam dan seluruh elemen bangsa dalam rangka menguatkan kembali bangunan keagamaan dan kebangsaan di tanah air,” kata Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.
Sudah diumumkan secara luas, para peserta Istighotsah Kubro diwajibkan memakai kostum putih-putih. Selain itu, Istighotsah Kubro digelar bertepatan dengan hari lahir ke-94 NU berdasarkan kalender hijriyah.
“Istighotsah dilaksanakan atas dasar permintaan para kiai sepuh NU, para syuriah PWNU dan PCNU, serta kiai pesantren,” ujarnya.
Untuk tema istighotsah kubro kali ini ialah ‘Mengetuk Pintu Langit, Menggapai Nurullah’. Para petinggi PBNU pun dijadwalkan datang dan memberikan tausyiah, yakni Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
“Acara istighotsah ini adalah murni kegiatan keagamaan, tidak ada unsur politik apapun. Sehingga nanti dipastikan tidak ada pidato atau sambutan dari tokoh-tokoh politik. Pejabat atau politikus boleh hadir tapi tidak untuk menyampaikan sambutan. Hanya ada kiai kita di NU itu yang diberi kesempatan naik podium menyampaikan amanah dan taushiyah,” pungkasnya.
Istighotsah kubro yang yang diinisiasi PWNU ini juga murni dari swadaya warga Nahdliyin yang mengedepakan kemandirian umat. (adi)
Advertisement