NU-Muhammadiyah Jalin Kerukunan Berdakwah, Ini Faktanya
Kerja sama antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tak hanya diskursus melainkan dalam kerja nyata dalam berdakwah. Hal itu dibuktikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Pakistan dan PCI Muhammadiyah Pakistan
“Kami PCINU dan PCIM Pakistan selalu bekerjasama dan saling mengisi. Sebab, jika satu ormas saja bisa bikin sebuah peradaban, maka dua ormas bersatu bisa bikin peradaban yang hebat bagi indonesia,” tutur Tahsya Ainul Haq, ketua PCI NU Pakistan pada ngopibareng.id, Minggu 19 Agustus.
Hal itu terungkap saat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan mengunjungi organisasi cabang istimewa masing-masing di Pakistan, di Nando’s Restoran, F-6, Islamabad, Pakistan, Kamis 16 Agustus 2018.
“Kami PCINU dan PCIM Pakistan selalu bekerjasama dan saling mengisi. Sebab, jika satu ormas saja bisa bikin sebuah peradaban, maka dua ormas bersatu bisa bikin peradaban yang hebat bagi indonesia,” tutur Tahsya Ainul Haq
Dalam pertemuan itu, turut hadir Wakil Ketua PWNU Prof. Abd A’la, Ketua PWM Jawa Timur Dr. Saad Ibrahim, Ketua PCIM Pakistan Hafizh el-Hudzaifie, dan Ketua PCINU Pakistan, Tahsya Ainul Haq.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Muammadiyah Sidoarjo Dr. Hidayatullah, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. Sukadiono, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UINSA Prof. Akh. Muzakki.
Mereka merupakan delegasi Indonesia dalam Konferensi International yang diadakan oleh Department Media and Communication International Islamic University of Islamabad (IIUI) Pakistan.
Prof Abd A’la menyampaikan, perlu untuk selalu mengembangkan karir seorang mahasiswa. Menurut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini, sebagai seorang intelektual ilmu harus terus lebih dikembangkan ke depan.
Sementara itu, Saad Ibrahi mengingatkan pentingnya jalinan silaturahim, perlu untuk menyampaikan kebesaran Islam melalui organisasi pada setiap negara-negara besar.
“Maka dari itu, teruskan belajar kalian karena kebesaran Islam itu elanfasinya adalah ilmu pengetahuan,” katanya. (adi)