Menurut NU-Muhammadiyah Busana Karnaval Probolinggo Kurang Sesuai
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo mengapresiasi sikap TK Kartika V-69 yang meminta maaf usai penampilan (busana) anak-anak TK itu saat mengikuti karnaval 18 Agustus lalu. Kedua ormas Islam ini menilai, anak-anak TK Kartika V-69 “salah kostum” terkait tema yang mereka usung dalam karnaval.
“Kami meniai, penggunaan kostum berhijab dan bercadar dengan replika senjata laras panjang sebagai representasi dari perjuangan Rasulullah dan peningkatan keimanan, merupakan pemahaman kurang tepat tentang dakwah Islam,” ujar Ketua PCNU, H Samsur, Minggu 19 Agustus 2018.
Menurutnya, penampilan seperti itu seolah ingin menggambarkan, perjuangan Nabi Muhammad SAW penuh dengan perang dan kekerasan.
Dihubungi terpisah Ketua PDM, H Drs Masfu’ MSi mengatakan, masih banyak cara untuk mengekspresikan perjuangan Rasulullah. “Busana yang dikenakan anak-anak TK Kartika kurang pas karena bisa berkonotasi Islam disebarkan dengan senjata terhunus. Selain itu kurang sesuai dengan usia dan perkembangan kejiwaan anak-anak,” ujarnya.
Samsur dan Masfu’ mengaku, bisa mengapresiasi langkah aparat TNI, Polri, dan Dispendikpora yang langsung menyelesaikan kasus itu. “Saya apresiasi langkah TNI, Polri, juga Dispendikpora secepatnya menyelesaikan masalah ini, biar tidak berkepanjangan,” ujar Samsur.
Poin lainnya, kata Samsur, penting untuk menanamkan pemahaman keagamaan yang benar terutama bagi kalangan pengajar dari semua tingkatan lembaga pendidikan di Kota Probolinggo.
Masfu’ menyarankan, jika temanya kemerdekaan atau kebhinekaan dan ingin dipadukan dengan ajaran Islam, anak-anak bisa berkarnaval dengan pakaian seperti Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, hingga Tjut Nyak’ Dien. “Kepahlawanannya dapat, juga keislamanannya,” ujarnya.
Seperti diketahui, busana serba hitam dan bercadar dilengkapi replika senjata yang dikenakan oleh TK Kartika V-69 dalam pawai budaya se Kota Probolinggo, Sabtu, 18 Agustus kemarin, menuai pro-kontra, utamanya di kalangan netizen.
Sore harinya, Kodim 0820 Probolinggo, Polresta Probolinggo, Disdikpora bersama pihak sekolah (TK Kartika V-69) mengklarifikasi bahwa pemakaian kostum itu di luar kesengajaan. Pihak sekolah pun telah meminta maaf kepada masyarakat. (isa)
Advertisement