NU Malaysia dan Muhammadiyah Bergandengan Tangan, Ini Faktanya
Kuala Lumpur: Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia dan Muhammadiyah berhasil bergandeng tangan dalam menyampaikan pesan-pesan keumatan serta kemanusiaan. Ini terbukti dari perhelatan Khitanan di Masjid Zaid Bin Haritsah Kuala Lumpur, Ahad (26/11/2017).
Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia dan Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU (PCIMNU) Malaysia melaksanakan kegiatan sosial berupa khitanan (sunatan) massal untuk 60 anak didukung oleh Jawatan Kuasa Masjid Zaid Bin Haritsah Kuala Lumpur.
Tidak ingin kalah dari para kaum ibu, paguyuban mahasiswa yang terhimpun dalam Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia turut andil sebagai pelaksana kegiatan tahunan tersebut.
Ketua Pengurus Masjid Tuan Haji Jaafar dalam sambutannya, mengulas keistimewaan acara ini yang telah didukungnya selama tiga tahun berturut-turut. Warga Malaysia alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 70-an ini mengapresiasi kedua organisasi masyarakat warga Indonesia di atas karena selama ini dapat bersama memberikan manfaat bagi orang banyak.
Apresiasi yang besar juga disampaikan oleh Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI), Agus Badrul Jamal yang turut hadir menyaksikan acara tersebut. Agus bangga melihat kerjasama yang hangat dan bermanfaat antara kedua ormas wanita Islam Indonesia yang terbesar di tanah air.
Agus melihat ini bukti bahwa untuk berbuat baik dan bermanfaat, kita sebaiknya keluar dari ruang sempit jamaah masing-masing jamaah baik NU, Muhammadiyah atau lainnya. “Acara ini, juga menunjukkan sisi humanisme yang sangat tinggi karena turut melibatkan peserta muallaf dewasa serta empat anak pelarian warga Rohingya di Malaysia,” ujar Agus.
Selain warga Rohingya dan masyarakat lokal, sebagian besar peserta adalah anak-anak warga Indonesia berumur antara 7 hingga 9 tahun. Acara pembukaan dilanjutkan dengan arakan pawai diatas bak mobil terbuka, lalu mereka berkumpul di lapangan berdekatan dengan masjid dan diguyur air yang berasal dari mobil pemadam kebarakan. Sebanyak 6 dokter dikerahkan dari klinik Qualitas yang juga bermitra sejak debut acara ini pada tahun 2015.
“KBRI sangat mendukung acara seperti ini dan berterimakasih kepada kedua Ormas Muslimat NU dan Aisyiyah/Muhammadiyah serta warga lokal pengurus Masjid Zaid bin Haritsah karena mengedepankan pesan keislaman dan humanisme yang tinggi. Saya berharap acara ini dapat berkelanjutan,” tutup Agus, dikutip ngopibareng.id, Senin (27/11/2017) dari situs resmi muhammadiyah.or.id.
Selain khitanan massal, acara juga dimeriahkan dengan berbagai stand pameran seperti pengecekan kesehatan gratis dari klinik Qualitas. Ibu-ibu ‘Aisyiyah juga turut membuka pelayanan gratis akupuntur tangan, bekam dan urut.
Ketika ditemui di tengah eksibisi tersebut, Ketua Muslimat NU Malaysia Nyai Hj Mimin Mintarsih dan Ketua PCIA Malaysia Nita Nasyithah, menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan acara ini ke tahun-tahun berikutnya dengan harapan akan semakin banyak lagi pihak yang mau bermitra untuk mendukung kegiatan ke depan nanti. (adi)
Advertisement