NU Kutuk Zionis Israel
Surabaya: Ketua PWNU Jatim mengimbau seluruh umat Islam khususnya warga NU untuk mendukung penyelesaian konflik Palestina yang kini memanas.
Sementara itu PBNU telah mengeluarkan pernyataan resmi menyangkut kasus Masjidil Aqsha yang didusuki Israel Jumat, 21 Juli 2017.
Secara khusus PWNU mengeluarkan pernyataan sikap guna membela Palestina. Sejak tragedi Palestina di jalur Gaza 2014.
Berikut pernyataam PWNU Jatim tersebut.
1. Konflik Israel-Palestina kembali terjadi dan telah memakan 100 korban tewas selama gempuran Israel ke jalur Gaza yang sudah memasuki hari ke-4, dan itu terjadi di bulan suci Ramadhan 2014.
2. Tentu situasi ini berat dan patut disesalkan oleh kita semua, tidak hanya umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia di atas bumi ini. Apa yang terjadi di Gaza adalah problem kemanusiaan, bukan semata problem politik atau problem teologi.
3. Kita harus mampu melihat sejarah panjang konflik ini, sejak diproklamirkannya negara Israel oleh sekelompok orang Yahudi dari berbagai dunia bergaya hidup Barat yang kemudian memicu ketegangan dengan masyarakat dan negara-negara Arab yang mayoritas beragama Islam. Ketegangan itu menjelma menjadi rangkaian peperangan 1967, 1973, 2006, 2008, 2010 dan tahun ini. Dinamika diplomasi, negosiasi dan gencatan senjata telah ditempuh oleh berbagai pihak, baik Israel, Negara-negara Arab, Palestina hingga PBB. Tapi proses politik itu tak kunjung mencapai konsensus bersama, meski ada beberapa kemajuan secara diplomasi politik.
4. Untuk itu, PWNU Jatim mengingatkan umat Islam di Indonesia harus memposisikan krisis Gaza sebagai problem yang kompleks, dan tidak semata dari perspektif teologis Islam-Yahudi, agar kita tidak terjebak pada sektarianisme agama atau jargon anti-Barat seperti yang diteriakkan kelompok Islam “garis keras”. Sebuah krisis pasti tidak tunggal penyebabnya, maka melihat krisis ini secara bijak, berimbang, moderat, adil serta mencari titik tengah dan jalan keluar adalah cara pandang NU.
5. Karena konflik Israel-Palestina adalah problem kemanusiaan, maka PWNU Jatim tidak bisa mentolerir tindakan brutal yang terjadi di Gaza karena melanggar jaminan hak hidup dan nyawa manusia. Oleh karena itu, PWNU mengeluarkan seruan sebagai berikut:
a. Meminta PBNU untuk bersama Pemerintah RI dan organisasi internasional untuk melakukan peran aktif mencari jalan tengah atas krisis yang terjadi. Peran aktif itu, berupa upaya penghentian serangan kepada warga sipil demi menghindarkan kian bertambahnya jumlah korban khususnya perempuan dan anak-anak. Dar-ul mafasid (mencegah kerusakan) itu lebih diutamakan dan perlu diupayakan serius, baik berbentuk diplomasi politik, perdamaian saling nenghormati antar agama, hingga penggalangan bantuan kemanusiaan.
b. Menyerukan kepada warga NU untuk mendoakan konflik agar segera mereda serta saudara seiman di Jalur Gaza dan bumi Palestina diselamatkan oleh Allah dari jatuhnya korban lebih banyak, dengan membaca Qunut Nazilah baik secara berjama'ah atau shalat sendiri.
c. Warga NU juga diserukan melaksakan shalat ghaib dan bacaan tahlil dan doa untuk ratusan korban yang telah wafat sebagai korban peperangan. Ini semua adalah bentuk dukungan warga NU untuk kebesaran Islam dan terciptanya perdamaian dunia.
Demikian, pernyataan ini kami sampaikan secara luas kepada masyarakat. (adi)