NU Jatim Salurkan Sembako di Tulungagung, Begini Persebarannya
PWNU Jatim lewat Gugus Tugas COVID-19 PWNU Jatim, menyalurkan bantuan Sembako, APD dan sejumlah peralatan kepada PCNU Tulungagung, pada 24 April lalu.
Hal ini merupakan kelanjutan dari penyaluran bantuan serupa di seluruh cabang NU se-Jawa Timur, yang dilakukan Gugus Tugas COVID-19 PWNU Jatim.
Satgas Covid-19 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) akan mendistribusikan ratusan paket sembako ke Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol yang terdampak virus Corona. Rencananya pendistribusian sembako tersebut pada Senin 27 April 2020 pukul 14.00 WIB.
“Karena infomasi dari ranting NU Jabalsari, ada satu dusun yang belum menerima bantuan sembako dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten,” tegas ketua Satgas Covid-19, Amaludin Syarif.
Sejak beberapa waktu lalu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berikhtiar untuk menekan sebaran virus Corona atau CIVID-19. Salah satunya ialah membentuk Tim Gugus Tugas (Gusgas).
Tim ini terdiri dari anggota Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Jawa Timur. Tim juga diisi oleh lembaga dan badan otonom yang mau berkontribusi. Agar tugas tim berjalan sesuai rencana juga dilakukan koordinasikan dengan PWNU pusat dan pemerintah setempat.
“Gugus tugas ini untuk menyikapi penyebaran Covid-19 dan langkah-langkah pencegahannya, melakukan sosialisasi ke masyarakat," demikian keterangan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
Tugas pertama Gusgas adalah memberi edukasi ke masyarakat, bagaimana menerapkan pola hidup sehat di lingkungan masing-masing. Selain itu juga menerangkan tingkat bahaya Covid-19.
“Kita akan menerangkan ke masyarakat gerakan pola hidup sehat. Jadi virus itu tidak menakutkan sama sekali kalau dapat dicegah dengan pola hidup sehat, kekebalan tubuh kuat, tentrem ayem, tidak usah gelisah. Itu salah satu cara mencegahnya,” jelas Marzuki.
Selain itu, Gusgas juga bakal menyemprot disinfektan di 1.000 masjid dan pondok pesantren di Jawa Timur. Karena jumlah cairan tersebut sangat terbatas, maka akan dilakukan juga pelatihan dalam membuat disinfektan tersebut.
“Sebenarnya jumlah pondok pesantren dan masjid lebih dari itu (1.000). Tapi itu juga sebagai pelajaran untuk masyarakat, nantinya kita akan berikan penyuluhan (cara membuat disinfektan) di sana,” tutur dia.
PWNU Jawa Timur juga akan memberikan pelayanan dukungan secara psikososial bagi warga yang telah ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Masyarakat kita secara psikologi stres. Penyakit yang ada kaitannya secara fisik dan stres itu mungkin, kenapa? Karena masyarakat yang gelisah, itu ditambah daya tahan tubuh rendah akan rentan terkena penyakit,” jelas Marzuki.
Dia pun berharap agar Gusgas ini bisa dilakukan secara efektif agar masyarakat tenang, meskipun dalam keadaan genting seperti ini.
“Covid-19 itu bisa dicegah dan bisa diobati, jadi tidak usah takut. Oleh karena itu, para kiai menyarankan tetap salat berjamaah, kalau bisa harus tambah semangat,” pesannya.
Advertisement