NU Jatim Bergerak, Kirim Tim Medis Peduli Lombok
"untuk tim medis yang di dalamnya juga termasuk trauma healing, ambulans, dapur umum, didukung sejumlah rumah sakit NU yang ada. Termasuk kampus NU seperti Unusa Surabaya, Unisma dan Unira Malang,” kata Misbah, fungsionaris PWNU Jatim.
Setelah menyelesaikan Konferwil, PWNU memang belum terbentuk kepengurusannya. Meski begitu, PWNU Jatim tetap bergerak dalam menyikapi bencaka yang menimpa warga di Lombok, NTB.
Dalam rapat koordinasi dan persiapan pemberangkatan tim medis dan bantuan telah dilakukan tim Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Didukung sejumlah lembaga dan badan otonom, mereka akan bergabung dengan relawan di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk memberikan bantuan.
“Ini kami namakan dengan aksi bersama,” kata H Abdul Halim, Tim PWNU Jatim, Rabu 8 Agustus.
Karena sejumlah kalangan berperan aktif, di antaranya Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim NU (LPBINU), NUcare-LAZISNU, Lembaga Kesehatan NU, Banser/Ansor NU, SER atau Social Emergency Response NU, TV9 Peduli, SantriCare, Asosiasi Rumah Sakit Islam NU atau Arsinu, Persatuan Dokter NU atau PDNU, termasuk kampus NU.
“Ini bukti ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah kita sebagai Indonesia untuk para korban gempa di Lombok dan sekitarnya,” kata Misbahul Munir, fungsionaris PWNU Jatim.
Dari rapat gabungan disepakati akan mengirimkan bantuan dan relawan ke Lombok. “Besok (Kamis, red) rombongan dan bantuan akan dilepas secara langsung oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar,” kata Ketua SER NU Jatim tersebut.
Dari rapat yang digelar, setidaknya untuk gelombang awal akan dikirim lima dokter dan dua puluh perawat. “Mereka nanti akan bergabung di Lombok, sesuai koordinasi yang telah dilakukan,” kata Cak Halim, sapaan akrabnya.
Para dokter nantinya akan dijadwal untuk bisa secara bergilir melayani kebutuhan warga Lombok. “Alhamdulillah ada tujuh rumah sakit NU di Jatim yang telah menyanggupi untuk mengirimkan dokter dan tenaga medis,” ungkapnya. Mereka nantinya akan secara bergantian berada di lokasi bencana, lanjutnya.
Sedangkan untuk Kamis pagi besok, ada sejumlah armada dan barang, serta personil yang diberangkatkan. “Kami membawa dua ambulance, truk, dan kendaraan untuk personil,” ujar Misbahul Munir, dari Yayasan T9 Peduli.
'Bila perjalanan lancar, dari Surabaya dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk bisa sampai ke Lombok, lanjutnya.
Di sejumlah armada tersebut telah disiapkan beberapa kebutuhan untuk para korban. “Dari mulai selimut, makanan ringan, minuman kemasan, susu kaleng, makanan bayi dan anak, serta kebutuhan lain,” ungkap Misbah.
Sejumlah barang itu adalah bantuan dari beberapa warga yang diterima panitia.
Karena berdasarkan informasi tim yang telah lebih awal berada di lokasi, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah tenaga dan sarana medis yakni rumah sakit darurat, ambulans dan sejenisnya. “Terutama di daerah terpencil yakni kawasan gunung di Lombok Utara,” jelasnya.
Menurut Misbah, untuk tim medis yang di dalamnya juga termasuk trauma healing, ambulans, dapur umum, didukung sejumlah rumah sakit NU yang ada. “Termasuk kampus NU seperti Unusa Surabaya, Unisma dan Unira Malang,” kata Misbah, yang fungsionaris PWNU Jatim.
“Ini bukti ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah kita sebagai Indonesia untuk para korban gempa di Lombok dan sekitarnya,” ungkapnya.
Panitia telah menerima lebih dari Rp200 juta dana berupa uang tunai dari simpatisan. Namun demikian masih menerima donasi dan bantuan yang akan disalurkan kepada mereka yang tertimpa musibah. Nomor rekening yang tersedia BCA 2582347272 An. YayasanTV9 Peduli Ummat, NU care LazisNU Jatim BTN Syariah 7063066060 an. LAZISNU Prov Jatim. (red)
Advertisement