NU Jatim Award 2018, Sidoarjo Siap Bersaing Pengabdian
"Ajang PWNU Jatim Award menjadi sarana untuk melaporkan seluruh capaian yang dilakukan secara jujur.Kami di Sidoarjo ini tidak ada rekayasa, apa adanya," kata KH Maskhun, Ketua PCNU Sidoarjo.
Katib PCNU Sidoarjo, KH Sholeh Qosim mengungatkan, sebagai jam’iyyah, maka ketaatan kepada kepengurusan yang lebih tinggi harus ditunjukkan.
“Saatnya belajar taat kepada organisasi NU. Ini penting dalam menjalankan roda organisasi,” katanya.
Hal itu diungkapkan terkait dengan digelarnya NU Jatim Award 2018, yang grand final digelar di PWNU Jatim, Ahad 8 Juli 2018, mulai pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, bertempat di aula PCNU Sidoarjo, tengah berlangsung Visitasi PWNU Jatim Award 2018, Sabtu (30/6) lalu. Itu kali kedua bagi NU Sidoarjo mengikuti ajang penghargaan bergengsi dalam tata kelola organisasi di lingkungan NU Jawa Timur.
Ketua PCNU Sidoarjo, KH Maskhun dalam sambutannya menegaskan agar ajang PWNU Jatim Award menjadi sarana untuk melaporkan seluruh capaian yang dilakukan secara jujur.
"Kami di Sidoarjo ini tidak ada rekayasa, apa adanya. Nek wis wayahe yo menang," kelakar Haji Maskhun. Ia berharap kepada tim visitasi agar memberikan nilai secara objektif.
Dalam penilaian Tim NU Jatim Award 2018, setelah diplenokan dipimpin M Koderi, Ketua Pelaksana, memutuskan Sidoarjo Masuk Nominator:
PCNU Sidoarjo
MWCNU Porong
R. NU Kebonsari
Muslimat
Fatayat
GP. Ansor
IPNU
ISNU
LAZISNU
LWP NU
LKNU
MI NU KH. Mukmin
RSI Siti Hajar
Dalam catatan ngopibareng.id, Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin turut hadir dalam visitasi Tim NU Jatim Award, memberikan suntikan semangat kepada tim visitasi PWNU Jatim Award. Ini sekaligus bukti kebersamaan yang baik antara NU Sidoarjo dengan pemerintah setempat.
Dalam sambutannya, Cak Nur, sapaan wakil bupati mengucapkan selamat datang kepada tim PWNU Jatim Award. Ia juga mengungkapkan, kebersamaan pemerintah kabupaten dengan NU setempat. “Pertama, selalu bekerja sama dengan PCNU Sidoarjo dalam hal keagamaan,” jelasnya.
Termasuk salah satunya membuat surat edaran tentang radikalisme. Itu didukung penuh PCNU, lanjutnya. Kedua, selalu bersinergi dalam membagi tugas antara Pemkab dengan PCNU dan Banom yang ada. “Dalam hal ini ada unsur kemandirian, dan sinergitas. Mandiri bukan berarti dilepas, tapi ada sinergitas,” ungkapnya.
Tim visitasi PWNU Jatim Award, Abdul Quddus Salam menyatakan bahwa Sidoarjo memecahkan rekor dengan kategori terbanyak, yakni mengikutsertakan 13 kategori.
“Secara kasat mata Sidoarjo sudah terbaca, tinggal memastikan aspek fund dan pendanaan rutin,” kata alumnus Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut.(adi)