NU Harus Hadir saat Petani Alami Kesulitan, Begini Langkahnya
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar meminta Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) selalu hadir saat para petani mengalami kesulitan.
“Ini penting sekali, karena mayoritas warga NU di Jawa Timur ini petani. Saat LPPNU mengadvokasi petani, otomatis juga membela warga NU”, kata KH Marzuki Mestamar, saat Ta’aruf (Perkenalan) dengan Pengurus LPPNU Jatim di Kantor PWNU Jatim, Sabtu 6 Juli 2019.
Kiai Marzuki berharap banyak terhadap kiprah LPPNU, agar benar-benar membela dan memperjuangkan nasib petani. Mengingat selama ini, petani masih sering dikalahkan. Baik dalam memasarkan hasil pertaniannya, juga kebijakan pemerintah sendiri yang sering berpihak kapda pengusaha besar.
“Contoh kasus pada saat ayam peternak kemarin harganya anjlok, itu seharusnya LPNU paling depan melakukan advokasi kepada peternak. Serta mengkomunikasikan dengan pemerintah, serta segera mencari solusinya. Mengingat harga dari peternak berkisar Rp. 6000 per kilogram, namun dipasaran harga ayam potong masih cukup tinggi, yaitu Rp. 28 ribu perkilogram”, kata Kiai Marzuki.
Sebelummnya dalam paparannya, Ketua PE LPPNU Jawa Timur, Gufron Achmad Yani memaparkan potensi NU yang akan dikembangkan dengan tekhnologi pertanian, peternakan dan perikanan. Muara dari semua itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, karena akibat minimnya penguasaan tekhnologi juga menjadikan petani dan hasilnya tidak bisa bersaing dengan petani luarga negeri.
“LPPNU mempunya tim yang mempunyai tekhlogi penggemukan sapi, dengan pakan herbal. Juga pertenak ayam potong, dengan tekhnoli terbaru bisa menghemat tempat dan hasilnya cukup menggiurkan. Selain itu ada petambak udang di Pringi, Trenggalek., menemukan tekhnologi tertentu dan hasil panennya melimpah. Semua tekhlogi tersebut sipa dihibahkan untuk kemasalahatan warga NU”, kata Yani meyakinkan.
Namun Kiai Marzuki kembali menegaskan, agar LPPNU mempunyai database yang akurat serta memetakan yang benar terhadap potensi yang dimiliki. Jangan sampai hasil pertanian, peternakan dan perikanan tidak laku dijual, gara-gara over produksi.
“Kalau data pasar yang dimilik sudah bagus, LPPNU bisa mengimpormasikan bagaimana langkah yang harus diambil petani, peternak dan petambak. LPPNU juga harus pro aktif mencarikan peluang pasar hasil pertanian, peternakan dan perikanan”, kata Kiai Marzuki yang didampingi Gus Salam Shohib, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Pada akhir pengarahannya, Kiai Marzuki dan Gus Salam berharap banyak, agar LPPNU mendorong para pertani mempunyai daya tawar yang tinggi, baik di pasar lokal maupun interntaional.
“LPPNU harus merintis hasil-hasil pertanian, peternakan dan perikanan warga NU berpeluang eksport. Bahkan dalam setiap kebijakan pemerintah, LPPNU harus terus mengawal agar tidak merugikan petani”, pungkasnya.
Demikian seperti dirilis Humas LPPNU Jawa Timur – Hasan Sentot. (Red)
“Kalau data pasar yang dimilik sudah bagus, LPPNU bisa mengimpormasikan bagaimana langkah yang harus diambil petani, peternak dan petambak. LPPNU juga harus pro aktif mencarikan peluang pasar hasil pertanian, peternakan dan perikanan”, kata Kiai Marzuki yang didampingi Gus Salam Shohib, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Advertisement