NU dan Muhamadiyah Perlu Bersinergi, Ini Kata Wapres
Surabaya: Wakil Presiden Jusuf Kalla mendesak agar mulai ada sinergi antara lembaga kesehatan dan pendidikan yang dimiliki NU dan Muhammadiyah. Sinergi antar kedua organisasi kemasyarakat Islam terbesar di Indonesia itu sangat penting agar lebih efisien. Jika efisien maka akan semakin mampu bersaing dengan usaha yang sama yang dilakukan pihak lain.
Permintaan tersebut ia kemukakan saat berkunjung ke Rumah Sakit Islam Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (28/2). ''Layanan kesehatan dan pendidikan kini sudah menjadi industri. Makanya harus berpikir enterpreneurship. Untuk lebih bisa bersaing, lembaga kesehatan dan pendidikan harus dibuat makin efisien,'' katanya.
Orang nomor dua di RI ini melihat perkembangan RS dan pendidikan di NU dan Muhammadiyah sudah makin maju dan sangat bagus. Kalau dulu, lembaga RS yang maju kebanyakan milik agama lain seperti Kristen dan Katolik. Sekarang antara milik umat Islam dan umat agama lain makin seimbang.
Menurutnya, keterlambatan majunya RS milik ummat ini karena telat memiliki banyak dokter. ''Baru mulai tahun 1980-an, kita masuk ke dunia pendidikan. Nah, sekarang ini jumlah dokter dari kalangan umat tumbuh pesat. Ini jelas menggembirakan,'' tuturnya.
Disebutkan bahwa masyarakat juga makin berkembang. Kalau dulu cukup dengan kipas angin, sekarang membutuhkan AC (pendingin udara). Perkembangan masyarakat tersebut harus diikuti oleh peningkatan layanan.
Ia lantas mencontohkan perkembangan minimarket. Mereka bisa berkembang dengan cepat karena sinergi dalam hal logistik. Dengan sinergi tersebut, maka kebutuhan gudang besar bisa dikurangi dan ini yang membuat mereka efisien dan cepat berkembang.
Di bidang kesehatan, katanya, hal itu harus dilakukan. Perlu segera dipikirkan untuk melakukan sinergi antar RS dan lembaga pendidikan milik umat. ''Ini penting untuk menghadapi persaingan. Kalau tidak, kita akan kalah terus dengan Siloam (rumah sakit milik salah satu konglomerat di Indonesia, red),'' tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ilmu kedokteran juga terus berkembang. Bahkan, setiap tahun dunia kedokteran selalu berkembang. Karena itu, untuk meningkatkan layanan, para dokter juga harus mengikuti perkembangan tersebut. Kalau tidak, akan ketinggalan. (Frd)
Advertisement