NU Bukan Sekadar Jam'iyah
Dari Konferwil XVII NU Jawa Timur di Jombang
Catatan: M. Mas'ud Said
(Ketua PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama [ISNU Jawa Timur)
"PBNU Sudah Sebagai Peradaban: Sekeras Apapun Orang NU Bertengkar, Akan Kembali keNUannya".
Dalam sambutan Pembukaan Konferwil Nahdatul Ulama Jawa Timur di Ponpes Tebuireng Jombang, Jumat, 2 Agustus 2024, Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf membuat pernyataan menarik.
Kata beliau bahwa apa yang terjadi selama ini di tubuh NU tak usah terlalu dikhawatirkan kesudahannya.
Saya yakin walau terjadi caci maki, pertengkaran atau beda pendapat apapun maka semua pihak tak akan berani meninggalkan NU. Bahkan orang yang sudah masuk organisasi lain pun , saat mati ingin ditahlili, katanya dengan semangat.
"Saya tidak merasa khawatir dan merasa kecil hati akan semua karut marut apa-apa yang bisa kita lihat di medsos, paling juga nanti akhirnya akan kembali ke NU"
Tantangan dan Relevansi Zaman
Sebaliknya tantangan sesungguhnya NU ke depan yang pasti adalah tantangan relevansinya dalam dunia yang sangat cepat berubah di dunia digital ini.
Tantangan relevansi itu juga berlaku bagi semua organisasi termasuk negara dan organisasi apapun di era sekarang ini.
"NU ke depan perlu adaptasi luar biasa dan kerja keras untuk bertahan, survival" imbuhnya
Untuk menghadapi relevansi tersebut perlu transformasi organisasi, konsolidasi tatakelola, konsolidasi agenda organisasi, konsolidasi sumberdaya organisasi
Ditambahkannya, untuk menghadapi hal tersebut PBNU telah melaksanakan 4 Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama selama 3 tahun kepengurusan PBNU sejak dikukuhkan.
Dalam konferensi konferensi besar tersebut PBNU telah juga menyusun komponen regulasi, mengembangkan pengunaan platform digital khusus persuratan maupun ekosistem lain untuk menguatkan kelembagaan di Nahdalatul Ulama
Dalam membangun platform digital NU yang disebut Semesta Digital Data dan Layanan (Digdaya) NU itu telah membentuk tim terpadu yang dipresentasikan di rapat pleno agar menjadi pedoman tingkat PBNU, pedoman sitem administrasi tingkat PWNU maupun Cabang-Cabang di provinsi ini. Platform digital itu bisa diakses oleh pengurus gadged atau mobile phone masing masing.
Di hadapan sekitar 1470 kiai, bu nyai, pimpinan Ponpes besar, pimpinan Badan Otonom dan perwakilan negara sahabat, tetamu pimpinan universitas NU dan bahkan pimpinan perbankan dan rumah sakit NU jebolan FISIP UGM itu mengatakan tantangan untuk membangun sumber pembiayaan bagi organisasi
Dalam konferensi Wilayah PW NU XVIII dengan tema Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jam'iyah dalam Pendampingan Umat Penjabat Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan bahwa selama 6 bulan PWNU telah dan akan terus melakukan tata kelola organisasi dan menghimpun kekuatan dan sumber daya potensial yang besar.
Selanjutnya, Pimpinan Ponpes Tebuireng yang sukses mengelola perusahaan besar tersebut mengatakan bahwa PW NU Jawa Timur akan dan harus tegak lurus kepada PB NU.
Laksana kereta api, dalam tubuh NU hanya ada 4 orang masinis yang mengendalikan jamiyah yaitu Rois Aam, Khatib Rais Aam, Ketua Umum PB NI dan Sekretaris Jendral. Yang lainnya harus taat dan ikut tak boleh belok-belok.
Sementara PBNU juga memiliki strategi 3 matra yang kompleks dan luas.
Format ini membutuhkan strategi eksekusi yang rumit dan kompleks membutuhkan kerja keras yang sistemik dan butuh banyak rekadaya yang sungguh sungguh
Untuk pengkaderan Nu tingkat tinggi ada sekolah kader AKKN NU dengan syarat yang ketat.
Sekali lagi kita doakan Nahdlatul Ulama tetap relevan menjadi peradaban, bukan sekadar jam'iyah.
Advertisement