NU Ajak Umat Islam Maafkan Sukmawati, Ini Penjelasan Sekjen PBNU
Aksi yang mengatasnamakan umat Islam, sebagai protes terhadap puisi “Ibu Indonesia” yang dibacakan Rahmawati Soekarnoputri, belum mewakili umat Islam di Indonesia secara luas. Bagi Nahdlatul Ulama (NU), permintaan maaf dari putri Bung Karno pada Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, merupakan itikad baik yang harus disambut dengan samudera maaf umat Islam.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengimbau seluruh umat Islam untuk memaafkan kesalahan Sukmawati Soekarnoputri. Menurut dia, memaafkan kesalahan orang yang telah meminta maaf merupakan prisnsip dasar ajaran Islam.
“Memafkan adalah prinsip Islam. Jika ada pihak yang telah mengakui kesalahan dan kekhilafannya, maka kita harus berbesar hati dan memafkan yang bersangkutan,” jelas Helmy, dalam keterangan pada ngopibareng.id, Senin (9/4/2018).
Ia menanggapi adanya pihak-pihak yang tak mau memaafkan putri Presiden Soekarno itu. Helmy mengatakan, sangat mungkin pemahaman Sukmawati akan makna syariat tidak menyeluruh sehingga yang bersangkutan menulis sebuah puisi yang berujung kontroversi.
“Tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan tidak utuh dalam memahami apa yang disebut sebagai syariat,” imbuh Helmy.
Sikap memaafkan itu, menurutnya telah sejak awal disuarakan.
“Sejak awal dalam pandangan kami jika yang bersangkutan sudah meminta maaf maka tugas kami sebagai umat Islam adalah memaafkan,” ujar Helmy.
Atas dasar itu semua pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan-tindakan yang justru akan semakin menambah gaduh dan juga sekaligus memperkeruh keadaan.
“Mari menyikapi persoalan ini dengan bijak dan besar hati,” pungkas Helmy. (adi)
Advertisement