NTB Coba Garap Pasar Rusia untuk Kejar 4 Juta Travelista
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mematok target empat juta wisatawan pada 2018 mendatang. Demi mewujudkan target itu, Pemprov NTB bakal agresif menggeber promosi, terutama ke luar negeri. Salah satu yang menjadi bidikan Pemprov NTB adalah travelista dari Rusia.
Langkah Pemprov NTB mendapat dukungan dari Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow-Rusia Lasro Simbolon.
"Pesona pariwisata NTB yang kaya dan beragam semakin dikenal dan diminati di berbagai negara, termasuk di kalangan masyarakat Rusia," ujar Lasro usai bertemu Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin di Lombok.
Menurut Lasro, NTB memiliki destinasi wisata yang luar biasa. Namun, selama ini, promosi yang dilakukan Pemprov NTB dianggap kurang masif.
Dia menjelaskan, Lombok bersama Bali dan Jogjakarta sudah menjadi tujuan utama turis Rusia saat pelesiran ke Indonesia.
Karena itu, untuk memaksimalkan promosi, pihaknya mengundang NTB dalam Festival Indonesia di Moskow pada 3-5 Agustus 2018.
"Kami akan garap dan dukung program pemerintah yang mendukung pariwisata, termasuk sepuluh destinasi baru," kata Lasro.
Sementara itu, Wakil Gubernur Muhammad Amin menyambut baik undangan untuk terlibat dalam Festival Indonesia di Moskow pada 2018. "Ini tantangan bagi NTB untuk memperluas jaringan dan promosi pariwisata NTB di Rusia," kata Amin.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, Rusia merupakan negara dengan potensi wisman besar. Namun, potensi besar itu belum tergarap secara maksimal, termasuk di NTB.
Menurut Faozal, jumlah warga Rusia yang berlibur ke luar negeri pada 2016 mencapai 20 juta. Namun, turis Rusia yang ke Indonesia, khususnya NTB, masih sedikit.
“Festival Indonesia di Moskow merupakan momentum yang tepat untuk semakin mengenalkan NTB kepada warga Rusia. Kami optimistis jumlah turis Rusia bisa meningkat 50 persen," kata Faozal.
Dia juga mengutarakan optimismenya terkait target empat juta wisatawan pada 2018. Target itu tertuang dalam dokumen penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi NTB.
“Setelah melihat tren kunjungan wisatawan ke NTB yang tahun 2017 ini ditargetkan sebanyak 3,5 juta, ternyata hingga Oktober ini telah mencapai angka 3,1 juta wisatawan,” kata Faozal.
Menurut Faozal, beberapa event pariwisata pada 2018 akan menunjang target yang diusung NTB. Salah satunya adalah Komodo Exercise pada Mei 2018 mendatang. Dia memperkirakan lima ribu orang akan menyaksikan event itu.
“Kemudian, IMF Bali juga dihadiri oleh ribuan peserta. Dari dua event itu saja paling tidak akan ada lima ribu orang yang akan berkunjung ke Lombok,” papar Faozal.
Optimisme serupa juga dikumandangkan Asisten II Setda NTB Chaerul Mahsul. Menurut pria yang karib disapa CM itu, target tersebut sangat mungkin direalisasikan.
“Apalagi, beberapa tahun terakhir ini kami telah siapkan landasan-landasannya, event yang terjadwal, penataan destinasi, dan strategi promosi. Bahkan, kami juga terbantu dengan promosi vlog Presiden Jokowi (vlog saat peresmian KEK Mandalika) yang viral,” kata CM.
Menpar Arief Yahya menyebut, supporting Kemenpar untuk mewujudkan target besar NTB itu tidak henti dilakukan. Lombok menjadi destinasi family tourism, atau biasa disebut dengan istilah halal tourism. NTB juga sudah mengantungi reputasi dunia di World Halal Tourism Awards tahun 2016 dan 2017.
Mandalika Lombok Tengah juga terus didukung agar KEK - Kawasan Ekonomi Khusus cepat menjadi destinasi kelas dunia. Presiden Jokowi bahkan sudah dua kali berkunjung ke Mandalika, Wapres Jusuf Kalla juga sudah sekali ke sana.
“Akses bandara Internasional Lombok (LIK) juga diprogram untuk menerima lebih banyak direct flight dari beberapa originasi potensial. Tinggal perkuat atraksi dan amenitasnya, agar wisman bisa tinggal lebih lama menikmati potensi wisata yang ada di NTB,” ungkap Arief Yahya.(*)