Novel Baswedan Sudah Diintai Beberapa Hari
Jakarta: Novel Baswedan sudah diintai sejak beberapa hari lalu sebelum kejadian penyiraman air keras yang terjadi pada Selasa subuh. Jadi pelaku sebelumnya sudah beberapa hari memata-matai kebiasaan Novel yang selalu melakukan sholat Subuh di Masjid Al Ihwan yang berjarak dua rumah dari tempat tinggal Novel di komplek perumahan Kelapa Gading.
Tim Investigasi Masyarakat Sipil menyimpulkan, Novel Baswedan sudah diintai sejak beberapa hari lalu sebelum kejadian penyiraman air keras yang terjadi pada Selasa subuh.
"Novel keluar dari masjid sementara jamaah belum semuanya benar-benar keluar dari masjid. Jadi Novel keluar dari masjid di tengah doa dan dzikir masih berlangsung. Artinya tidak banyak jamaah yang keluar bersamaan dengan Novel," kata Haris Azhar, anggota Tim Investigasi Masyarakat Sipil di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/4).
Saat itu, kata dia, situasi masih gelap di mana pelaku menggunakan motor dan helm kemudian menyerang dengan air keras yang langsung diarahkan ke muka dan mata dengan sekali siraman.
"Novel sesaat setelah diserang dengan siraman itu langsung membuka baju panjangnya, lari mencari air dan teriak minta tolong. Novel saat baru disiram itu posisinya masih sendiri. Jamaah yang di dalam masjid mendengar teriakan Novel ketika teriak minta tolong, semula Novel mengira bahwa penyerang adalah tetangga yang akan menyapa Novel," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan tetangga Novel dalam beberapa hari terakhir sudah memiliki informasi bahwa ada orang-orang yang mencurigakan atau asing di sekitar tempat tinggal Novel.
"Orang-orang tidak dikenal itu sudah berada di sekitar Novel sejak berhari-hari bahkan sampai pada aktivitas ibadah shalat yang dijalankan Novel," kata Haris yang juga Koordinator KontraS itu.
Selanjutnya, pascapenyerangan itu, Haris mengatakan bahwa Novel meminta istrinya melakukan hubungan telepon dengan beberapa orang, namun tidak banyak yang bisa dihubungi. Lebih lanjut, ia menduga penyerang memiliki informasi yang sangat detil atas aktivitas Novel sampai ke aktivitas personal.
"Serangan dilakukan secara profesional diarahkan secara spesifik ke arah mata dan muka Novel. Serangan dilakukan dengan teroganisir dengan pembagian tugas yang sangat spesifik," kata Haris.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E). (nga)
Advertisement