Soal Novel Baswedan, Komedian Bintang Emon Sindir JPU di Twitter
Novel Baswedan jadi salah satu topik trending di Twitter, pada Jumat 12 Juni 2020. Pengguna di Twitter menggunakan tagar ini untuk mengkritik rendahnya tunutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebesar 1 tahun, pada dua pelaku penyiram air keras. Komedian Bintang Emon juga ikut mengunggah video pendek tentang Novel Baswedan.
Diunggah lewat akun Twitter @haduhaduh, Bintang Emon mengomentari alasan terdakwa yang mengaku tak sengaja menyiram wajah Novel Baswedan dengan air keras. Dalam video tak lebih dari 2 menit itu Emon menyampaikan alasan yang menurutnya tak masuk akal, dengan cara yang kocak.
"Katanya nggak sengaja, tapi kok bisa sih kena muka, Ah. Pan kita tinggal di Bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyiram badan tak mungkin meleset ke muka. Kecuali emang Pak Novel Baswedan jalannya hand stand," katanya.
Menurutnya, jika itu yang terjadi, alasan para pelaku yang mengaku tak sengaja menyiram wajah penyidik KPK itu, maka sangat masuk akal.
Selanjutnya ia juga mengkritik alasan terdakwa yang melakuan kekerasan dengan tujuan ingin memberi pelajaran saja. "Nah air keras namanya juga keras, jatuhnya kekerasan, tak mungkin keairan," kata Emon.
Video ini sudah dilihat sebanyak 801 ribu kali sejak diunggah pada pukul 14.30 WIB sesuai waktu yang ditunjukkan di Twitter, pada 12 Juni 2020.
Warganet juga mengomentari video kritik ini dengan berbagai kalimat. Salah satunya adalah Fiersa Bersari lewat akun @FiersaBesari, ia berkomentar "Mantap. Kalau ada apa-apa ama lu, tenang aja, gue pasang badan,Tang,".
Sebelumnya, tuntutan JPU yang rendah pada dua pelaku penyiraman Novel Baswedan memancing polemik. Banyak yang menyebut tunutan itu hanya sandiwara lantaran lebih rendah bahkan dibanding dengan penganiayaan yang dilakukan oleh Habib Bahar Smith yang dituntut 6 tahun penjara.
Salah satu pembenaran JPU sehingga menuntut rendah adalah pengakuan terdakwa yang tidak sengaja dan tidak berniat jahat, ketika menyiram air keras pada wajah Novel Baswedan, sehingga menyebabkan matanya buta.